SOROT MAKASSAR -- Kepulauan Selayar
Infrastruktur jalan di ruas Todakke-Barat Lambongan sepanjang 7 km, merupakan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Bontona Saluk dengan Barat Lambongan, kini mengelami kerusakan yang cukup parah. Sehingga membutuhkan perhatian khusus Bupati Kepulauan Selayar, HM Basli Ali.
Hal tersebut disampaikan oleh tokoh masyarakat Desa Bontona Saluk Kecamatan Bontomate'ne, Muh. Arsyad yang ditemui Sorot, Sabtu (10/11/2018), kemarin.
Dikatakan Arsyad, ruas jalan tersebut kini mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan. Selain itu, beberapa fasilitas jalan, seperti jalan lingkar Kampung Saluk yang sepanjang 700 meter serta ruas jalan Kampung Saluk bagian utara menuju SMKN 9 Selayar, diharapkan dapat dilakukan perbaikan
"Jalan-jalan tersebut perlu diperbaiki, paling tidak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten tahun 2019 nanti, dapat terlaksana," tegasnya.
Ditambahkan Arsyad, sepanjang jalan alternatif itu, terpusat banyak komoditi andalan hasil perkebunan rakyat yang berdomisili di Bontona Saluk maupun Barat Lambongan. Misalnya jambu mentek, jeruk manis, kemari dan berbagai tanaman palawija.
"Sebelum jalan tersebut dirintis, warga terkadang harus bermalam di kebun karena persoalan jarak yang jauh. Namun setelah terbukanya jalan, meskipun belum mulus, warga sudah bisa menggunakan kendaraan roda dua dan empat dalam mendistribusikan hasil perkebunan," ungkapnya.
Arsyad melanjutkan, khusus ruas jalan yang menghubungkan Saluk Utara dengan Pappasolongan Benteng sepanjang 1km, yang dirintis pada era kepemimpinan HM Akib Patta sebagai bupati, baru sekali mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp 50 juta. Dan hingga kini, belum pernah lagi mendapat perhatian Pemkab. Padahal warga yang berada di Benteng Pancasila lebih memilih jalan ini karena jarak yang dekat ketimbang ke Todakke lalu ke Kampung Saluk.
"Karena itu, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Selayar, Andi Mahmud berjanji akan memberikan perhatian dan dukungan. Bahkan, akan mengawal kelancaran proses pengusulan di tingkat dewan," katanya.
Kepala Desa Bontona Saluk, Ahmad Yani, yang dikonfirmasi terpisah menambahkan, terdapat sejumlah ruas jalan yang sudah berkali-kali diusulkan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Kecamatan Bontomatene, namun belum juga terealisasi. Jalan yang dimaksud adalah ruas Tanaberu utara-Balang Polong-Kalaroi, ruas Tanaberu Selatan Pattallasang serta ruas Todakke-Barat Lambongan.
"Saya merasa malu terhadap warga. Sebab, yang mengiming-iming mereka rata-rata pejabat seperti Ketua DPRD dan Bupati di era Syahrir Wahab. Namun sampai saat ini janji tinggal janji tanpa realisasi," ketusnya.
Olehnya itu, Ahmad selaku warga Desa Bontona Saluk, meminta kepada HM Basli Ali, untuk sesegera mungkin merealisasikan keinginan warganya. Selain jalan, kami tegaskan jika sarana air bersih yang bersumber dari Sungai Rano, bisa diangkat dan dialirkan melalui perpipaan kepada masyarakat Bontomate'ne. Sumber air ini sangat kuat dan tidak pernah mengering meskipun musim kemarau panjang," harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kepulauan Selayar, Muh Yunan Karaeng Tompobulu serta Wakil Ketua DPRD, Andi Mahmud, ST., yang hendak dikonfirmasi, hingga berita ini diturunkan belum memberikan respon. (awas)