Bangkitkan Ekonomi, Luwu Utara Peringkat ke-3 Termiskin di Sulsel

SOROTMAKASSAR -- Luwu Utara.

Kemiskinan masih menjadi masalah utama di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Kondisi ini banyak ditemui di Kabupaten yang berjuluk Bumi Lamaranginang.



Sebagian masyarakatnya masih belum tempat tinggal yang layak, akses pendidikan yang belum terpenuhi secara menyeluruh, hingga banyaknya penduduk yang belum memiliki pekerjaan.

Di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) yang dinakhodai seorang perempuan tangguh, Bupati dua periode di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menjadi Kabupaten yang persentase penduduknya miskin ketiga tertinggi di Sulsel.

Beberapa hal tersebut, memang menjadi salah satu penyebab kemiskinan yang sering terjadi di berbagai daerah. Jika masalah kemiskinan tersebut tidak segera dituntaskan,  kualitas kehidupan masyarakat dapat semakin menurun.

Dengan begitu, tidak heran jika kemiskinan menjadi masalah utama yang menjadi fokus pemerintah di berbagai Kabupaten, terutama di Lutra.

Seperti dikutip di laman Badan Pusat Statistik (BPSL Lutra, Rabu (3/3/2021), dari persentase warga miskin di Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Lutra cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, sebanyak 13,69% dan menurun 0,64% dibanding di tahun 2017 lalu.

Luwu Utara dari 24 Kabupaten/Kota menempati peringkat ke tiga tertinggi di pulau Celebes. Tiga tahun terakhir jumlah masyarakat miskin di Bumi Lamaranginang juga mengalami fluktuasi.

Dalam mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah maupun masyarakat harus memahami terlebih dahulu, hal apa saja yang menjadi penyebab kemiskinan. Penyebab kemiskinan ini pun, berpengaruh pada beberapa hal lain. Mulai dari kualitas kesehatan yang buruk, terjadinya konflik atau kerusuhan, hingga pengaruh dari perubahan iklim yang terjadi.

"Dengan memahami beberapa penyebab kemiskinan tersebut, dapat berguna untuk membantu menemukan akar permasalahan yang terjadi, seperti adanya inflasi di beberapa kelompok komoditas," terang Wakil Bupati Lutra Suaib Mansur, usai menerima vaksinasi tahap dua.

Dan untuk memerangi kemiskinan di daerah yang dijuluki Bumi Lamaranginang ini, salah satunya membangkitkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang cenderung belum menurun dan pasca bencana banjir bandang serta banyak persoalan-persoalan yang harus diselesaikan kedepan.

Sekadar diketahui, BPS menjelaskan, masyarakat miskin adalah masyarakat yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan di tahun 2018 sebesar Rp.329.967,- dan meningkat di tahun 2019 Rp.342.277,- dan di tahun 2020 Rp.354.669. (yus)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN