Gubernur Sulsel: Melawan Buah Impor, Harus Perbaiki Kualitas Buah Lokal

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah dan Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani, memimpin pertemuan Coffee Morning yang dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Senin (18/1/2021).



Coffee morning rutinitas dilaksanakan Pemprov setiap Senin pagi bertujuan membangun komunikasi dan koordinasi. Kegiatan ini juga membahas berbagai hal selama satu minggu sebelumnya, dan apa yang akan dilakukan dalam seminggu ke depan.

Pada pertemuan kali ini, diawali sebuah video yang memperlihatkan Ketua TP-PKK Sulsel, Lies F Nurdin, istri Nurdin Abdullah menerima kiriman buah-buahan dari hasil kebunnya di Bantaeng.

"Kita dapat kiriman dari kebun kita di Bantaeng. Hasilnya macam-macam, ada buah lengkeng, buah lengkengnya besar dan manis. Ada nenas del monte yang enak dan manis, ada juga sirsak semua hasil kebun. Ada juga mangga Bangkok namanya, alhamdulillah hasilnya banyak. Inilah hasil berkebun kami, saat Bapak menjadi bupati di Bantaeng, di kebun Kaccidu," kata Lies F Nurdin.



Setelah video ditampilkan, Nurdin menjelaskan, buah-buah tersebut dapat tumbuh dengan baik. Lengkeng misalnya memiliki daging yang tebal dan manis.

"Jadi kiriman Bantaeng, jadi lengkeng ini sudah bisa dinikmati, selama ini kita lengkeng itu dari Bangkok (Thailand), kalau pun ada lokal tidak sebesar ini," sebut Nurdin sambil mempersilahkan hadirin untuk mencicipi buah tersebut dan buah lainnya.

Untuk itu, ia berharap sektor pertanian dan perkebunan menjadi perhatian. Inovasi pada buah-buah lokal diharapkan hadir, terutama bagi Dinas Pertanian Sulsel yang tahun ini memiliki anggaran dua kali lipat dari tahun lalu.

"Jujur saja, kita selalu bicara soal buah-buahan impor, padahal sebenarnya melawan buah impor itu, kita harus memperbaiki kualitas buah kita (lokal). Contoh lengkeng, ini tiga tahun lalu kita tanam, kalau hari ini Dinas Pertanian melakukan hal yang sama. Tiga tahun ke depan, sudah bisa panen, kita bayangkan kalau Sulsel menjadi provinsi penghasil lengkeng," ujarnya.

Rekayasa pada buah juga dapat dilakukan agar dapat menembus pasar ekspor. Mangga misalnya hampir ditemukan di berbagai negara sebagai buah impor.

Mangga harum manis dan mangga madu misalnya, sulit menembus pasar ekspor karena memiliki kulit buah yang berwarna hijau, padahal memiliki rasa yang manis dan beraroma. Warna hijau pada mangga bagi konsumen luar negeri dianggap memiliki rasa kecut.



Untuk itu, ia menilai daerah-daerah di Sulsel harus diperhatikan karena dapat menciptakan peluang dan produksi buah.

"Makanya saya bilang Sulawesi Selatan ini, tidak ada alasan bagi kita ini tidak membutuhkan daerah, kabupaten/kota. Saya cuma menitip, mindset kita, coba kita ubah dan mengikuti perkembangan yang ada," harapnya.

Nurdin menegaskan, di sisa dua tahun masa jabatannya, pemanfaatan APBD digunakan untuk mensupport daerah bawahan.

"Sisa masa jabatan saya dua tahun lagi, kita manfaatkan APBD kita untuk support daerah. Jadi bapak ibu sekalian, ada kolaborasi antar kita semua. Kita duduk bersama, apa yang harus kita buat bersama," tuturnya.

"Dua bulan ke depan, juga akan saya perlihatkan bagaimana rambutan dari berbagai jenis akan kita panen, kita makan duren dengan berbagai rasa," tambahnya.

Pada kesempatan ini juga dibahas tentang beberapa OPD yang belum menuntaskan pengimputan dan pelaporan rencana kegiatannya pada aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup). Nurdin dengan tegas meminta untuk dituntaskan sebelum pelaksanaan coffee morning pekan selanjutnya.(*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN