SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Personil Resmob Polsek Panakukkang dipimpin Panit 1 Ipda Roberth Haryanto Siga yang diback-up Tim Khusus (Timsus) Polda Sulsel dipimpin Ipda Artenius MB sampai Senin (15/04/2019) malam ini masih bekerja keras di lapangan mengejar beberapa orang yang dicurigai dan diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis pada Kamis (11/04/2018) sore terhadap diri seorang mahasiswi, Roslina Komala Sari (18) di kamar 209 Hotel Benhill Jln Toddopuli Raya, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar.

Hal itu dikemukakan Kapolsek Panakukkang, Kompol Ananda Fauzi Harahap ketika dihubungi awak media ini Senin (15/04/2019) malam. Menurutnya, dari hasil penyelidikan berdasarkan keterangan saksi-saksi, barang bukti di TKP dan hasil rekaman CCTV di Hotel Benhill maupun informasi masyarakat, pihak kepolisian sudah mengantongi beberapa nama yang dicurigai sebagai pelaku. Dan semua yang dicurigai itu kini sementara diselidiki dan dikejar aparatnya untuk diperiksa kemungkinan keterlibatannya.
Personil Resmob Polsek Panakukkang dipimpin Panit 1 Ipda Roberth Haryanto Siga yang diback-up Tim Khusus (Timsus) Polda Sulsel dipimpin Ipda Artenius MB sampai Senin (15/04/2019) malam ini masih bekerja keras di lapangan mengejar beberapa orang yang dicurigai dan diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis pada Kamis (11/04/2018) sore terhadap diri seorang mahasiswi, Roslina Komala Sari (18) di kamar 209 Hotel Benhill Jln Toddopuli Raya, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar.

Hal itu dikemukakan Kapolsek Panakukkang, Kompol Ananda Fauzi Harahap ketika dihubungi awak media ini Senin (15/04/2019) malam. Menurutnya, dari hasil penyelidikan berdasarkan keterangan saksi-saksi, barang bukti di TKP dan hasil rekaman CCTV di Hotel Benhill maupun informasi masyarakat, pihak kepolisian sudah mengantongi beberapa nama yang dicurigai sebagai pelaku. Dan semua yang dicurigai itu kini sementara diselidiki dan dikejar aparatnya untuk diperiksa kemungkinan keterlibatannya.
BERITA TERKAIT :
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Dengan 27 Luka Tusukan Ditemukan Dalam Kamar Hotel Benhill
Keterangan lain yang dihimpun media ini menyebutkan pula, pada Jumat (12/04/2019) malam aparat kepolisian telah mengepung dan menggrebek salah satu rumah di kota Makassar untuk mencari seseorang yang diduga pelaku pembunuhan yang merenggut nyawa wanita cantik berstatus janda dengan 1 orang anak ini, namun orang yang dicurigai tersebut tidak berhasil ditemukan karena bersangkutan tidak berada di tempat.
Pihak kepolisian menduga keras jika pelaku pembunuhan, besar kemungkinan orang dekat korban. Karenanya, salah satu yang diselidiki polisi adalah mantan suami korban yang kini masih mendekam di Rutan Gunungsari Makassar terkait kasus jambret tahun lalu. Tapi dengan status sedang menjalani hukuman itu, kemungkinan mantan suami korban terbebas dari tuduhan tersebut.
Polisi pun sementara mengejar seorang pria yang dalam rekaman CCTV Hotel Benhill terlihat mengenakan helm, memakai celana pendek dengan tatto' di bagian kakinya. Juga sebelum ditemukan sudah tewas bersimbah darah, korban sempat bertemu dengan seorang laki-laki yang berciri-ciri kulit hitam, brewokan dan memakai baju putih yang datang ke kamar 209 di lantai 2 Hotel Benhill.
Sangkur Bergerigi
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan sadis di kamar Hotel Benhill pada Kamis (11/04/2019) sore yang sempat menggegerkan warga sekitar Jln Toddopuli Raya, Makassar, diketahui pertama kali oleh Room Boy bernama Irfan yang datang hendak membersihkan kamar 209 karena kuncinya sudah dikembalikan ke reception.
Ketika Irfan membuka kamar 209 sekitar pukul 15.30 Wita, ia terkejut melihat sosok mayat wanita bersimbah darah yang membasahi sprei tempat tidur dalam kamar itu. Mayat tersebut dalam posisi tengkurap diatas ranjang dan tubuh korban ditindis 2 bantal di bagian kepala dan 1 kursi kayu di atas punggungnya. Melihat hal itu, Irfan langsung menyampaikan ke Manager Hotel Benhill, Irwan yang selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian.
Atas laporan itu, aparat kepolisian dari Polsekta Panakukkang, Inavis Polrestabes Makassar dan Dokpol Polda Sulsel datang ke Hotel Benhil mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara. Petugas juga mengumpulkan dan mengamankan sejumlah barang bukti serta mengambil keterangan beberapa saksi di TKP.
Dari hasil olah TKP awal, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 set pakaian piama berlumuran darah yang dikenakan korban, 1 ikat rambut karet warna merah, 1 buah jam tangan warna hitam gold, 1 pasang sendal warna hitam diduga milik korban, 1 buah celana jeans merek Levis warna hitam, 1 lipstik hitam, 1 kondom yang sudah digunakan, 1 pembungkus kondom, 1 buah tempat softlens warna kuning, dan 1 buah sisir warna putih.
Dalam olah TKP awal, petugas tak menemukan satupun identitas milik korban. Namun ketika malam harinya kembali dilakukan olah TKP di kamar 209, aparat kepolisian berhasil mendapatkan barang bukti baru berupa sebuah pisau sangkur bergerigi lengkap dengan sarungnya yang diduga sebagai alat yang digunakan pelaku menghabisi nyawa korban. Apalagi sangkur yang ditemukan dibawah tempat tidur itu terdapat bercak darah yang sudah mengering dan diduga merupakan darah korban.
Meski belum berhasil mengetahui identitas pelaku dan motif pembunuhan ini, namun barang bukti sangkur bergerigi itu bisa jadi petunjuk bagi aparat kepolisian dalam mengungkap identitas pelakunya dengan memeriksa sidik jari yang kemungkinan masih membekas di sangkur bergerigi tersebut.
Hasil pemeriksaan di sekujur tubuh korban, terdapat sebanyak 27 luka tusukan benda tajam, yakni 5 tusukan di leher kiri, 7 tusukan di leher kanan, 1 tusukan di perut sebelah kiri, 2 tusukan di belakang leher, 9 tusukan di bagian punggung, 1 tusukan di sela-sela jari kiri, dan 3 tusukan di bagian betis kanan.
Gunakan Identitas Palsu
Salah seorang karyawan yang bertugas di bagian Reception Hotel Benhill, Salmiah di depan petugas menerangkan, Kamis (11/04/2019) siang sekitar pukul 13.00 Wita, seorang lelaki yang diduga pelaku pembunuhan, melakukan Check In dengan menggunakan identitas nama Dita, sesuai yang tercatat di buku tamu Hotel Benhill.
Menurut Salmiah, pelaku diduga menggunakan nama palsu, Dita. Lelaki itu hanya menyewa kamar di Hotel Benhill selama 4 jam (short time) dengan biaya Rp.100.000,-. Pelaku kemudian bersama perempuan yang ditemukan tewas terbunuh itu, menempati kamar 209 yang berada di lantai 2 Hotel Benhill.
Pindah ke Tamangapa Raya
Mayat perempuan yang awalnya tak diketahui identitasnya, akhirnya berhasil diungkap aparat kepolisian pada Jumat (12/04/2019). Sesuai yang tertulis di identitasnya, korban diketahui bernama Roslina Komala Sari (18), pekerjaan mahasiswi dan beralamat Jln Terompet No.14 Blok K.191, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Anehnya, saat sejumlah awak media mendatangi alamat rumah sesuai identitas korban, pemilik rumah dan warga sekitar mengaku tidak ada anggota keluarga di rumah itu yang meninggal. Ternyata rumah tersebut sudah lama dijual kepada Arifuddin, pemilik sekarang yang menempati rumah Jln Terompet No.14 Blok K.191.
Menurut pemilik rumah sekarang, orang yang dulu menjual rumah tersebut diketahui pindah rumah ke Jln Tamangapa Raya 3 No.2 Manggala. Tapi ketika alamat itu didatangi, salah seorang penghuni rumah menyampaikan jika Roslina pernah kontrak saja, dan tidak tahu pindah kemana setelah kontraknya habis. (jw-ht)
Keterangan lain yang dihimpun media ini menyebutkan pula, pada Jumat (12/04/2019) malam aparat kepolisian telah mengepung dan menggrebek salah satu rumah di kota Makassar untuk mencari seseorang yang diduga pelaku pembunuhan yang merenggut nyawa wanita cantik berstatus janda dengan 1 orang anak ini, namun orang yang dicurigai tersebut tidak berhasil ditemukan karena bersangkutan tidak berada di tempat.
Pihak kepolisian menduga keras jika pelaku pembunuhan, besar kemungkinan orang dekat korban. Karenanya, salah satu yang diselidiki polisi adalah mantan suami korban yang kini masih mendekam di Rutan Gunungsari Makassar terkait kasus jambret tahun lalu. Tapi dengan status sedang menjalani hukuman itu, kemungkinan mantan suami korban terbebas dari tuduhan tersebut.
Polisi pun sementara mengejar seorang pria yang dalam rekaman CCTV Hotel Benhill terlihat mengenakan helm, memakai celana pendek dengan tatto' di bagian kakinya. Juga sebelum ditemukan sudah tewas bersimbah darah, korban sempat bertemu dengan seorang laki-laki yang berciri-ciri kulit hitam, brewokan dan memakai baju putih yang datang ke kamar 209 di lantai 2 Hotel Benhill.
Sangkur Bergerigi
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan sadis di kamar Hotel Benhill pada Kamis (11/04/2019) sore yang sempat menggegerkan warga sekitar Jln Toddopuli Raya, Makassar, diketahui pertama kali oleh Room Boy bernama Irfan yang datang hendak membersihkan kamar 209 karena kuncinya sudah dikembalikan ke reception.
Ketika Irfan membuka kamar 209 sekitar pukul 15.30 Wita, ia terkejut melihat sosok mayat wanita bersimbah darah yang membasahi sprei tempat tidur dalam kamar itu. Mayat tersebut dalam posisi tengkurap diatas ranjang dan tubuh korban ditindis 2 bantal di bagian kepala dan 1 kursi kayu di atas punggungnya. Melihat hal itu, Irfan langsung menyampaikan ke Manager Hotel Benhill, Irwan yang selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian.
Atas laporan itu, aparat kepolisian dari Polsekta Panakukkang, Inavis Polrestabes Makassar dan Dokpol Polda Sulsel datang ke Hotel Benhil mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara. Petugas juga mengumpulkan dan mengamankan sejumlah barang bukti serta mengambil keterangan beberapa saksi di TKP.
Dari hasil olah TKP awal, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 set pakaian piama berlumuran darah yang dikenakan korban, 1 ikat rambut karet warna merah, 1 buah jam tangan warna hitam gold, 1 pasang sendal warna hitam diduga milik korban, 1 buah celana jeans merek Levis warna hitam, 1 lipstik hitam, 1 kondom yang sudah digunakan, 1 pembungkus kondom, 1 buah tempat softlens warna kuning, dan 1 buah sisir warna putih.
Dalam olah TKP awal, petugas tak menemukan satupun identitas milik korban. Namun ketika malam harinya kembali dilakukan olah TKP di kamar 209, aparat kepolisian berhasil mendapatkan barang bukti baru berupa sebuah pisau sangkur bergerigi lengkap dengan sarungnya yang diduga sebagai alat yang digunakan pelaku menghabisi nyawa korban. Apalagi sangkur yang ditemukan dibawah tempat tidur itu terdapat bercak darah yang sudah mengering dan diduga merupakan darah korban.
Meski belum berhasil mengetahui identitas pelaku dan motif pembunuhan ini, namun barang bukti sangkur bergerigi itu bisa jadi petunjuk bagi aparat kepolisian dalam mengungkap identitas pelakunya dengan memeriksa sidik jari yang kemungkinan masih membekas di sangkur bergerigi tersebut.
Hasil pemeriksaan di sekujur tubuh korban, terdapat sebanyak 27 luka tusukan benda tajam, yakni 5 tusukan di leher kiri, 7 tusukan di leher kanan, 1 tusukan di perut sebelah kiri, 2 tusukan di belakang leher, 9 tusukan di bagian punggung, 1 tusukan di sela-sela jari kiri, dan 3 tusukan di bagian betis kanan.
Gunakan Identitas Palsu
Salah seorang karyawan yang bertugas di bagian Reception Hotel Benhill, Salmiah di depan petugas menerangkan, Kamis (11/04/2019) siang sekitar pukul 13.00 Wita, seorang lelaki yang diduga pelaku pembunuhan, melakukan Check In dengan menggunakan identitas nama Dita, sesuai yang tercatat di buku tamu Hotel Benhill.
Menurut Salmiah, pelaku diduga menggunakan nama palsu, Dita. Lelaki itu hanya menyewa kamar di Hotel Benhill selama 4 jam (short time) dengan biaya Rp.100.000,-. Pelaku kemudian bersama perempuan yang ditemukan tewas terbunuh itu, menempati kamar 209 yang berada di lantai 2 Hotel Benhill.
Pindah ke Tamangapa Raya
Mayat perempuan yang awalnya tak diketahui identitasnya, akhirnya berhasil diungkap aparat kepolisian pada Jumat (12/04/2019). Sesuai yang tertulis di identitasnya, korban diketahui bernama Roslina Komala Sari (18), pekerjaan mahasiswi dan beralamat Jln Terompet No.14 Blok K.191, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Anehnya, saat sejumlah awak media mendatangi alamat rumah sesuai identitas korban, pemilik rumah dan warga sekitar mengaku tidak ada anggota keluarga di rumah itu yang meninggal. Ternyata rumah tersebut sudah lama dijual kepada Arifuddin, pemilik sekarang yang menempati rumah Jln Terompet No.14 Blok K.191.
Menurut pemilik rumah sekarang, orang yang dulu menjual rumah tersebut diketahui pindah rumah ke Jln Tamangapa Raya 3 No.2 Manggala. Tapi ketika alamat itu didatangi, salah seorang penghuni rumah menyampaikan jika Roslina pernah kontrak saja, dan tidak tahu pindah kemana setelah kontraknya habis. (jw-ht)