SOROTMAKASSAR -- Makassar. Usaha kuliner di kota Anging Mammiri ini semakin bergairah dan terus tumbuh menjamur dengan beraneka ragam sajian menu andalan masing-masing. Mulai dari jenis penganan dan makanan-minuman khas daerah di seluruh pelosok nusantara hingga menu kreasi lainnya. Salah satu diantaranya adalah Warunk Upnormal yang berdiri megah di Jln Landak Baru No.72 Makassar, dan letaknya tak jauh dari Hotel Four Points by Sheraton maupun Hotel Grand Clarion.
Warunk Upnormal yang merupakan usaha kuliner franchise asal Bandung itu hadir di Makassar sejak awal Juni 2016. Meski belum genap setahun, warung tersebut sudah sangat populer dan membuat penasaran bagi mereka yang belum sempat berkunjung kesana. Tak heran jika setiap harinya warung bergaya kafe modern ini selalu ramai dikunjung masyarakat yang datang dari berbagai kalangan. Bahkan kerap harus antri dan bersabar menunggu untuk mendapatkan tempat.
Mengklaim sebagai pelopor warung Indomie kekinian di Indonesia, Warunk Upnormal Makassar mengusung konsep makanan-minuman hingga harga jual yang seragam dengan seluruh cabang usaha kuliner ini. Segmen pasarnya memang disasarkan ke semua kalangan, sehingga penetapan tarifnya sangat terjangkau sesuai standarisasi kebijakan perusahaan. Jika secara cermat mengamati harga-harga yang tertera di buku menu, kisarannya mulai dari Rp.5.000 sampai Rp.39.500.
{gallery rows=2 cols=4 preview_width=200 preview_height=150 preview_crop=yes lightbox=boxplus/dark lightbox_thumbs=none rotator_orientation=vertical loop=off caption_position=overlay-top}kuliner/upnormal{/gallery}
Penggemar mie terbilang sangat banyak dan berasal dari semua lapisan masyarakat. Sebelum ada Warunk Upnormal, apabila mereka makan Indomie di warung-warung pinggir jalan biasanya terkesan kere’ dan tidak gaul. Adapula yang memandang Indomie sebagai makanan yang tidak bergengsi, sebab cenderung dikonsumsi saat tidak punya uang. Nah dengan kehadiran warung ekslusif ini, setidaknya telah merubah cara dan pola pikir masyarakat dalam mengkosumsi Indomie.
Manajer Warunk Upnormal Makassar, Wahyu Anshari mengakui di kebanyakan warung biasa pengunjung kerap tidak mendapatkan kenyamanan dan fasilitas penunjang lainnya. Sedangkan di tempat usahanya ini, semuanya tersedia kendati makanan yang dijual hanyalah olahan Indomie atau produk mie instant yang diracik sendiri dengan menggunakan kuah khusus dan dilengkapi aneka pilihan toping berkualitas terbaik di kelasnya.
Kesemua itu, selain mengangkat kasta Indomie sebagai makanan yang begitu merakyat, juga bermaksud memenuhi hasrat konsumen yang berada pada segmentasi kaum muda, seperti murid sekolahan hingga anak kuliahan. Konsumen di golongan ini tentunya lebih membutuhkan sebuah tempat yang nyaman untuk nongkrong, mengerjakan tugas, atau bersenda gurau bersama teman-teman. Dan yang terpenting adalah bagaimana mendapatkan jajanan dengan harga terjangkau.
Citarasa Selera Nusantara
Pemberian nama Warunk Upnormal awalnya terinspirasi dari melihat banyaknya bertebaran warung pinggiran jalan yang umumnya jajanan utamanya adalah Indomie sebagai salah satu produk makanan paling digemari masyarakat. Hal itu yang menjadi pemicu warga priangan melahirkan ide menciptakan bisnis kuliner baru yakni mengangkat penjualan makanan rakyat tersebut ke kelas kafe. Penyajiannya pun dikemas lebih modern dengan bermacam citarasa selera nusantara.
“Kata Upnormal berarti diatas normal. Up artinya diatas, dan normal artinya rata-rata, biasa atau standar. Karenanya, kata Upnormal dapat dimaknai sebagai suatu usaha mengangkat kuliner-kuliner biasa menjadi spesial. Maksudnya spesial dalam pengolahan dan penyajian makanan, spesial dalam penyediaan tempat yang layaknya sebuah kafe, kemudian yang paling penting juga adalah spesial dalam pelayanan kepada pengunjung”, ungkap pria kelahiran Makassar tahun 1990 ini.
Kini jumlah Warunk Upnormal yang tersebar di sejumlah kota Indonesia tercatat sebanyak 38 cabang. Warunk Upnormal Makassar adalah cabang ke-18 dan merupakan gerai yang pertama dibuka diluar Jakarta - Bandung. Penataan interior ruang, suasana dan pelayanan di seluruh cabang termasuk yang ada di kota ini, konsepnya sama sesuai standarisasi perusahaan. Untuk jam operasionalnya, Senin s/d Kamis pukul 10.00 s/d 01.00 wita, sedangkan Jumat dan Sabtu pukul 07.00 s/d 03.00 wita.
Setiap hari di Warunk Upnormal Makassar konsep menu yang disajikan terbagi dalam 4 kelompok, yakni kelompok Indomie Spesial Upnormal, kelompok Makan Kenyang, kelompok Dessert (makanan penutup) dan kelompok Kopi. Khusus kelompok Indomie ada sekitar 30 jenis menu makanan kreasi Indomie kekinian, sedangkan kelompok Makan Kenyang juga terdapat sekitar 30 varian ala Upnormal, kemudian kelompok Dessert dan Kopi tersedia pula puluhan jenis dengan harga terbilang murah.
Di kelompok menu kreasi Indomie kekinian ada beberapa menu andalan yang sangat lezat dan disukai pengunjung, antara lain Indomie Upnormal (Rp.18.500) yang direbus menggunakan siraman kuah keju dan toping daging sapi asap (Smoke Beef), lalu Indomie Soto Samin (Rp.27.000) yang merupakan perpaduan daging kambing muda dan susu, Indomie Goreng Chili Chicken (Rp.19.800) yang diberikan toping tambahan daging ayam dan kaldu alaminya meresap kedalam mie.
Menu kreasi Indomie kekinian lainnya yang laris dikonsumsi masyarakat adalah Indomie Goreng Sambal Roa (Rp.18.000) dengan citarasa khas daerah Manado, berikutnya Indomie Goreng Sambal Matah (Rp.15.000) yang menawarkan sensasi pulau dewata Bali, dan selanjutnya yang paling akrab dengan suasana warung yakni Indomie Rebus TekTek (Rp.16.000) yang kaya rempah lada dan bawang merah serta mengingatkan kita kepada jajanan mie TekTek di pinggir-pinggir jalan.
Menurut Wahyu yang akrab dipanggil Bro Bayu, untuk melengkapi menu kreasi Indomie kekinian dengan bermacam citarasa selera nusantara, pihak manajemen Warunk Upnormal kini tengah menjajaki menciptakan menu Indomie Rasa Coto Makassar dan juga Indomie Rasa Palubasa yang nantinya akan memadukan bumbu maupun rempah dari jenis makanan khas masyarakat daerah ini yang sudah dikenal luas seluruh rakyat Indonesia.
Selain menu kreasi Indomie kekinian, pengunjung bisa menikmati sajian bermacam varian andalan di kelompok Makan Kenyang, misalnya Nasi Gokil Upnormal (Rp.20.000), Nasi Beef Slice Cabai Hijau (Rp.31.000), Nasi Beef Slice Sambal Korslet (Rp.29.500), Nasi Kambing Muda Masak Cabai Hijau (Rp.29.500), Nasi Tongkol Balado (Rp.26.000), Nasi Ayam Penyet Gak Nyante Pedesnya (Rp.24.500), Cireng Pandawa (Rp.28.000), dan Batagor Sultan (Rp.24.500).
Untuk dessert tersedia Mochilla Monster (Rp.31.000), Orange Blaster (Rp.31.000), Alpukat Kerok Milo (Rp.26.500) dan sejumlah ekstra toping dessert (Rp.5.000 s/d Rp.9.000). Sementara bagi penggemar kopi, silahkan mencicipi sajian Kopi Spesial Gayo Aceh seperti Double Espresso (Rp.16.500), Black Coffe (Rp.16.000), Café Latte (Rp.20.500), Affogato (Rp.22.000), Cappucino (Rp.20.500), Caramel Latte (Rp.21.500), Hazelnute Latte (Rp.21.500), dan Moccachino (Rp.21.500).
Sama seperti tahun sebelumnya, menghadapi bulan suci Ramadhan nanti, Warunk Upnormal Makassar mulai merancang beberapa kemasan paket menarik. Diantaranya adalah mengemas menu-menu spesial dan acara buka puasa bersama, ataupun hajatan nonton bareng (nobar) jika ada siaran langsung even-even olahraga dunia sambil menunggu waktu pulang ke rumah untuk makan sahur. Begitu pula setelah usai lebaran bersiap melayani pesanan tempat buat pelaksanaan acara halal bihalal.
Private Room dan Barbermen
Warunk Upnormal Makassar menyiapkan beragam fasilitas penunjang untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang datang pada setiap hari. Terutama mereka yang gemar nongkrong berjam-jam menghabiskan waktu melakukan browsing internet, chatting dan bermain game online dengan memanfaatkan akses Wi-Fi ekstra tinggi yang tersedia ditempat ini. Selain itu disiapkan pula aneka perlengkapan permainan yang menarik seperti congklak, catur, kartu uno, scrabble dan lainnya.
Pengunjung yang hendak merayakan acara ulang tahun, melaksanakan kegiatan arisan, melakukan pertemuan kantor maupun kelompok organisasi, dapat menggunakan fasilitas dari 4 buah Private Room dengan kapasitas sekitar 20 orang. Semua ruangan ini full AC dan dilengkapi peralatan Infocus. Namun apabila hajatan yang dilaksanakan membutuhkan tempat yang agak luas, bisa memanfaatkan area hall di lantai 1 dan 2. Khusus di area hall lantai 2 tersedia layar lebar untuk nobar.
Bagi pengunjung Muslim yang hendak menunaikan sholat 5 waktu, silahkan naik ke lantai 3 bangunan Warunk Upnormal Makassar. Sebuah ruangan mushollah yang cukup luas, bersih dan sejuk, telah menanti kehadiran anda. Ruangan mushollah yang mampu menampung sampai sekitar 50 jamaah ini, setidaknya telah menjadikan Warunk Upnormal sebagai satu-satunya kafe di Makassar yang memiliki fasilitas ruang mushollah paling luas dan sangat besar kapasitas tampungnya.
Pengelola warung bergaya modern ini telah mengantisipasi pula jika terjadi kepadatan pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi. Areal parkir cukup luas sudah disiapkan untuk kendaraan motor maupun mobil. Buat kendaraan motor disediakan lahan parkir di bagian depan gedung yang mampu menampung sekitar 100 motor. Sedangkan untuk kendaraan mobil tersedia di bagian belakang gedung dengan kapasitas muat sampai 50 mobil dan terkesan dapat menjaga privasi pengunjung.
Terobosan lain yang dinilai kreatif dalam menciptakan usaha yang memadukan bisnis kuliner dengan jasa pangkas rambut dilakukan pula pihak manajemen Warunk Upnormal Makassar. Menghadirkan usaha Barbermen yang terletak di bagian belakang gedung, dipandang sebagai suatu inovasi untuk kenyamanan dan kepuasaan pelanggan. Sebab pengunjung setiap saat dapat memanfaatkan jasa cukur rambut bertarif murah dan kualitasnya tidak kalah dengan salon di mall-mall.
Sejarah Mie
Menelusuri sejarahnya, mie sebenarnya merupakan salah satu makanan khas etnis Cina. Bahan dasarnya terbuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam dan beberapa bahan aditif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sekarang ini, mie sudah menjadi makanan yang paling digemari masyarakat di seluruh dunia. Apalagi setelah diciptakan mie instan yang lebih memudahkan kita menikmatinya dimana saja dan dengan pengolahan penyajian yang lebih praktis.
Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada tahun 1958. Pengusaha Jepang ini kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi mie instan pertama di dunia dengan merek Chicken Ramen. Di Indonesia, mie instan pertama kali diproduksi tahun 1968 dengan merek Supermie, dan selanjutnya merek Indomie di tahun 1972, lalu menyusul merek-merek lainnya. Sejak itulah mie instan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat di bumi nusantara.
Dari sederet merek mie instan yang diproduksi di tanah air, merek Indomie paling terkenal sejak dulu. Saking populernya, rakyat Indonesia menyebut mie instan bermerek apapun dengan sebutan Indomie. Produk mie instan dari perusahaan milik Salim Grup itu juga tercatat sebagai salah satu produk asli bangsa ini yang mampu menembus pasar internasional, karena dipasarkan ke manca negara di belahan Amerika, Afrika, Australia, Asia hingga Eropa. (jw)