Catatan Pinggir Jakarta Memandang Tol Petta Rani dari Semanggi

Catatan M. Dahlan Abubakar (Tokoh Pers versi Dewan Pers)

SELAMA tiga hari, 9 s/d 11 Februari 2021 di Jakarta, baru sekali ini saya tidak melintas di ruas jalan Semanggi. Tetapi  menyebut Semanggi – yang asal muasalnya itu tanaman menjalar; daunnya berbentuk empat bulatan di atas satu tangkai – orang akan ingat itu merupakan ikon jalan di Jakarta yang memiliki simpang susun dengan empat cabang yang lengkungnya digunakan untuk belok kiri, penghubung lurusnya digunakan belok kanan. Terkenang Semanggi, saya pun teringat bahwa di Makassar ada jalan tol layang di dalam kota pada ruas Jl. Andi Pangerang Petta Rani yang melintas dari Jl. Tol Reformasi ke selatan hingga di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Makassar.

Jalan sepanjang 4,3 km ini dibangun sejak April 2018 oleh PT Marga Utama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Makassar Metro Network (MMN) berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Tol layang ini dengan nilai investasi Rp 2,243 triliun ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan arteri di sekitar kawasan Panakkukang dan Rappocini.

Ruas ini akan melengkapi ruas tol eksisting (yang sudah ada) Jalan Tol Ujungpandang pada Seksi I, II, dan IV yang beroperasi dengan sistem terbuka sepanjang 10,4 km dengan lebar lajur jalan 2x2, lebar 3,50 m. Memiliki dua “on-off ramp” (segmen jalan berperan sebagai penghubung masuk keluar jalur tol/utama).

Tol Seksi III ini sebenarnya menghubungkan Kota Makassar dengan Pelabuhan Peti Kemas Soekarno Hatta Makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin. Sedianya jalan tol ini diresmikan Oktober 2020 oleh Prediden Joko Widodo. Hingga kini belum lagi ada kabar kapan diresmikan.

Jalan Tol Layang Petta Rani berawal di Jl. Tol Reformasi bagi mereka yang berkendara dari daerah utara Pelabuhan Soekarno dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Mereka yang sudah naik ke tol ini baru boleh “off” (keluar) dari tol pada penurunan di dekat Kantor Patroli Jalan Raya (PJR), di sebelah utara Boulevard. Penurunan ini untuk memberi kesempatan mereka yang akan berurusan dengan kawasan Jl. Boulevard dan sekitarnya.

Penurunan kedua ada di dekat BPN Kota Makassar untuk memberi kesempatan pengguna jalan yang hendak ke sekitar daerah itu, termasuk gedung Pinisi UNM. Setelah itu, para pengguna jalan akan meluncur di atas jalan arteri.

Bagi mereka yang dari selatan, hanya untuk yang bertujuan ke Pelabuhan Makassar dan sekitarnya dan Bandara Sultan Hasanuddin dan se-arah dengan tujuan itu, Maros dan seterusnya. Pengendara dari arah ini dapat mengakses ke tol layang dari depan sekitar Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di sebelah barat Gedung DPRD Kota Makassar.

Mereka yang dari Jl.  Hertasning mau naik tol  silakan memutar di selatan di depan gedung miring Telkomsel baru ke utara masuk ke “on ramp” (akses masuk ke tol) pertama itu.

 
 
Sedangkan mereka yang juga hendak ke tujuan akhir di utara sana dan keluar dari Jl. Abubakar Lambogo tersedia “on ramp” di sini, Mohon diingat, mereka yang naik di sini hanya untuk ke Pelabuhan Makassar sekitarnya atau ke Bandara Sultan Hasanuddin dan sekitarnya.

Jika melihat posisi “on-off ramp” jalan tol layang ini, tidak terbuka akses bagi mereka yang datang dari arah barat dan timur Jl. Urip Sumoharjo. Mereka ini harus masuk ke jalan arteri di kolong jalan tol, sehingga ruas jalan arteri boleh jadi tidak akan lepas dari kemacetan. Sebab, pengguna kendaraan terpadat justru bersumber dari dua arah Jl. Urip Sumoharjo. Jika hendak masuk tol dari arah utara, mungkin tidak terdapat akses buat mereka.

Melihat posisi jalan tol layang kita ini, pertanyaan yang muncul adalah seberapa banyak pengguna jalan dari dan ke utara dan selatan jalan layang ini. Angkutan peti kemas yang dari selatan mungkin tidak sepadat yang dari utara yang tidak perlu masuk Petta Rani, tetapi dari arah Bandara Sultan Hasamuddin langsung ke Pelabuhan Makassar. Peti kemas impor dari Pelabuhan Makassar akan langsung memiliki akses ke timur, gudang.

Jadi, kehadiran tol layang ini hanya untuk melayani kedua tujuan itu, yang tentu saja tidak dan kurang berpotensi menimbulkan kemacetan. Para pengendara yang dari arah barat dan timur Jl. Urip Sumoharjo sebenarnya jika ingin diakomodasi dan difasilitasi dapat disediakan “on ramp” di ujung barat dan timur jembatan layang (fly over).

Begitu pun bagi yang mau ke dan dari pelabuhan dan bandara dapat dibuat “on ramp” (akses masuk) dan “off ramp” (pintu keluar) di barat dan timur jembatan layang. Saya berpikir, mengapa tidak sedikit “meniru” simpang Semanggi Jakarta yang memungkinkan pengguna jalan dari arah barat dan timur Jl. Urip Sumoharjo juga merasakan jalan tol layang ? 

Simpang Lima Juga

Pembangunan dengan “kekurangan” serupa dengan di jalan tol layang Petta Rani, lebih dulu terjadi di saat pembangunan jalan Simpang Lima Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Kehadiran simpang lima ini hanya memudahkan mereka yang dari dan ke Makassar-Maros dan sebaliknya tidak terjebak lmacet. Tetapi bagi kendaraan yang dari dan ke bandara tetap saja “berdesak-desakan” dan antrean menunggu beralihnya warna lampu pengatur lalu lintas menjadi hijau di simpang lima.

Sebenarnya, jika yang ikut dipikirkan adalah pengendara yang ke dan dari bandara, tentu di simpang lima ini dapat dibuat akses yang memungkinkan untuk mereka. Misalnya, jembatan layang. Jadi, tidak perlu harus antre dengan yang ke dan dari Maros seperti angkutan umum yang berharap-harap dapat penumpang dengan tidak meluncur di jalan “underpass” (pelintasan bawah).

Ya, begitulah pembangunan tidak ada yang sempurna. Pemikiran dan desain maket objek pembangunan yang tidak komprehensif ini mungkin karena keterbatasan dana. Hanya saja terkesan tidak kreatif, Mudah-mudahan saja tidak mematikan kreativitas desain serupa kita pada masa mendatang. Kita ingin yang lebih baik lagi. Bukan yang rancu seperti ini. (*)
 

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN