Oleh : Rachim Kallo
Bagian pertama lalu, menyimak alur cerita Kenduri. Bagian kedua ini mempekernalkan komunitas teater dan konsep Sinerji Teater Makassar yang setia mempertahankan konsep pentasnya; Teater Realis Modern. Pemilihan gaya pemanggungan Sinerji Teater Makassar tetap konsisten di jalur realisme modern Indonesia. Semoga pertunjukan ini kian mengukuhkan eksistensi kota Makassar, Sulawesi Selatan sebagai salah satu kota, barometer seni pertunjukan yang maju di Indonesia.
Sinerji Teater Makassar adalah wadah bagi enerji teater di kota Makassar yang melawan kesumpekan iklim berteater. Wadah ini dibangun dengan visi dan semangat egaliter-humanisme yang profan oleh sebab itu segenap energi yang berhimpun di dalamnya ditempatkan sebagai elemen yang sangat merdeka, menjunjung tinggi penerapan demokrasi untuk kemajuan dan kebahagiaan bersama.
Sinerji Teater Makassar di prakarsai oleh Yudhistira Sukatanya, Goenawan Monoharto, Rachim Kallo, Joice Andi Baso Makkonowei, Andi Tenri Lebbi, Dewi Ritayana, Uci, Bahar Merdhu dan Miza Rasyid. Lahir 21 April 1998 di kedai kopi depan Benteng Fort Rotterdam Makassar tepat di hari Ibu-Kartini. Pentas pertamanya ‘Mentang-mentang dari New York (1998).
Kemudian 2006 diperkuat oleh Soeprapto Budisantoso, llham Poernomo, Jayadi Haruna, Noel Putra Spanoel, Rahmatullah dan Karman Jaya dalam produksi pementasan ‘Petang di Taman’ karya Iwan Simatupang - Sutradara Yudhistira Sukatanya.
Tahun 2013 mementaskan ‘Menunggu Godot’ karya Samuel Beckett- sutradara Soeprapto Budisantoso Sinerji Teater Makassar kemudian diundang mempertunjukan karya ini yang diadaptasi menjadi Puang Tamboro Langi’ Sutradara Yudhistira Sukatanya di Mimbar Teater Indonesia di Solo September 2014.
The Talk Show – 2014 Karya/sutradara Yudhistira Sukatanya dipentaskan tanggal 26 Mei 2014 di Benteng Fort Roterdam – Makassar dalam Art Day Festival Sanggar Merah Putih Makassar.
Tahun 2016 mementaskan Musang Berjanggut- karya Djamalul Abidin, sutradara Yudhistira Sukatanya tanggal 23-25 Oktober di Gedung Kesenian Sulawesi Selatan.
Mementaskan Monserrat - karya Emmanuel Robles, sutradara Yudhistira Sukatanya tanggal 27-29 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Sulawesi Selatan.
Tahun 2018 mementaskan Pelayaran Peradaban Pinisi I Welenreng - Karya/sutradara Yudhistira Sukatanya tanggal 4 Februari di Kompleks Wisata Bira Bulukumba Sulawesi Selatan. Produser Soeprapto Budisantoso.
Mementaskan Inspektur Jenderal atawa Hoax karya Nikolai Gogol. Sutradara Yudghistira Sukatanya. Tanggal 16 hingga 18 Nopember 2018 di Gedung Kesenian Sociteit de Harmoni. (bersambung)