Naik Bendi Ziarah ke Makam Ulama Penyebar Islam di Pambusuang Polman Sulbar 


Oleh : Muhammad Didin Fakhruddin (Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam UINAM)

Warga Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar mempunyai tradisi unik setelah merayakan hari raya Idul Fitri. 


Mereka berziarah ke makam ulama-ulama besar yang merupakan penyebar agama Islam pertama di Tanah Mandar.

Puluhan bendi atau delman ini melakukan iring-iringan ke Desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Polman, Sulbar, tempat makam ulama Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail, penyebar agama Islam pertama di Tanah Mandar.

Makam Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail terletak di dalam masjid besar Campalagian, Desa Bonde, Kecamatan Campalagian. 

Didepan makam, warga kemudian melantunkan ayat suci Alquran dan memanjatkan doa. Salah satu tokoh agama yang memimpin doa, Ustadz H. Muhammad Hikman mengatakan, ziarah ini merupakan agenda tahunan sebelum Ramadan dan sesudah lebaran.

"Kami orang Pambusuang dan sekitarnya punya keyakinan bahwa silaturrahmi bukan hanya buat orang yang masih hidup, tapi bagi mereka yang lebih awal kembali ke rahmatullah," ujarnya.

Selain ziarah ke makam Al Habib Alwi Bin Abdillah Bin Sahil Jamalullail, rombongan juga berziarah ke makam ulama lainnya yakni Habib Jafar Bin Toha Al Mahdalily, yang letaknya masih berada di Desa Bonde.

Setelah itu, rombongan kemudian berziarah ke makam K. H. Muhammad Tahir atau Imam Lapeo. Makam Imam Lapeo sendiri berada di samping Masjid Nuruttaubah, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian. 

Dimakam Imam Lapeo, warga kembali ziarah diakhiri dengan cara berdizikir dan melantunkan ayat suci Alquran dan berdoa di samping makam Imam Lapeo.

Selesai dari makam para ulama-ulama besar yang ada di Tanah Mandar rombongan bendi atau delman ini langsung menuju ke Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, untuk melakukan ziarah kubur di makam 40.000 jiwa.

Camat Balanipa Arifin Halim menjelaskan, makna dari ziarah bendi ini menandakan bahwa jaman dahulu bendi adalah alat transportasi yang digunakan oleh para ulama untuk melakukan syiar islam.

"Wilayah saya sebagai wilayah religius, memang harus kita betul-betul bangkitkan semangat religius itu, oleh itu seluruh majelis taklim dan warga berkomitmen berziarah ke makam ulama besar," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua tim penggerak PKK Kecamatan Balanipa, Saba Hannur mengatakan, tujuan ziarah adalah untuk lebih mengetahui syiar agam Islam pada jaman dahulu, dan bagaimana kita hubungan silaturrahim antara masyarakat dan pemerintah itu lebih erat.

"Kami menggunakan bendi alat transportasi karena kami melihat populasi bendi semakin hari semakin hilang tergerus jaman. Bagaimana kita tetap mempertahankan alat transportasi bendi," tutupnya. (*)