Pengunjung Destinasi Wisata di Toraja Membeludak 


SOROTMAKASSAR -- Toraja.

Destinasi wisata di Toraja, Sulawesi Selatan padat dikunjungi para wisatawan lokal pasca lebaran, dan volume wisatawan terus mengalami peningkatan.


Bahkan antrian kendaraan jalur masuk kawasan wisata Londa, Kabupaten Toraja Utara ini terlihat sangat padat. 

Tidak hanya itu, volume pengunjung yang terpantau di beberapa destinasi wisata di dua Kabupaten yakni Tana Toraja dan Toraja Utarat juga tampak membeludak, Sabtu (08/06/2019). Juga hunian hotel, dan penginapan pun semua full. 
 
Pantauan media ini, kendaraan para wisatawan lokal yang berkunjung ke objek wisata terlihat terjebak kemacetan berkilo-kilo meter, dan banyak yang akhirnya rela berjalan kaki demi cepatnya ketujuan objek wisata.

Terlihat ke objek wisata Negeri di Atas Awan, Lolai, Kabupaten Toraja Utara, kemacetan mencapai sekitar 9 km. Sedangkan ke objek wisata Ke'te' Kesu' kemacetan sekitar 4 km.

Kemudian, ke objek wisata religius Buntu Burake di Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja kemacetan sekitar 2 km, dan objek wisata Kuliner Pango-Pango kemacetan sekitar 1 km saja.

Terkhusus objek wisata kuburan alam Londa kemacetar sekitar 1 km dan semua objek wisata di dua Kabupaten yakni Tana Toraja dan Toraja Utara dipenuhi wisatawan lokal dan mancanegara.

Salah seorang warga Kabupaten Bone Sulsel, Rifai Baco' mengatakan kepada media ini, Sabtu (08/06/2019), bahwa semalam dirinya terpaksa beristirahat di Masjid Raya Makale. 

"Semua hotel, wisma, dan penginapan full. Jadi kami sekeluarga tidur di Masjid selama dua malam, untuk memuaskan anak-anak kami yang ingin melihat langsung pada subuh hari di Lolai, Negeri di Atas Awan," tuturnya.

Selain Negeri di Atas Awan, juga kami mengunjungi Ke'te' Kesu' dan Londa serta Wisata Religius Patung Yesus di Burake itu.

“Pengunjung sangat banyak datang sejak lebaran sampai hari ini di Toraja. Diperkirakan mencapai 25 ribu orang," ujar Anton ditemui media ini di kota Makale.

Juga ditemui pengunjung wisata dari Palu Sulawesi Tengah, ibu Lena yang mengatakan, mereka datang dengan rombongan empat mobil dan tidak mendapatkan penginapan, hotel, atau wisma.

"Terpaksa kami tidur semalam di lumbung Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, untuk subuhnya berangkat ke Negeri di Atas Awan, Lolai," tutur ibu Lena.
 
“Di Lolai Kabupaten Toraja Utara kami bisa menyaksikan indahnya awan dari atas Lolai dan juga pemandangan pagi yang tidak ada duanya,” ujarnya. (yustus)