SOROTMAKASSAR -– TANATORAJA, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Toraja, menegaskan bahwa tidak ada kegiatan Natal bersama pada tahun 2025. Sekaligus mewarning oknum yang mencatut nama organisasi yang meminta sumbangan untuk perayaan Natal.
Hal tersebut disampaikan Plt Ketua PWI Toraja Serly Manda kepada awak media saat dikonfirmasi melalui telepon selular, Sabtu (13/12/2025).
Klarifikasi ini disampaikan setelah adanya informasi dari sejumlah kepala lembang yang mengaku didatangi oknum tertentu yang meminta dana dengan alasan akan digunakan untuk kegiatan Natal bersama PWI Toraja.
Serly menjelaskan, hingga kini tidak ada agenda resmi organisasi yang membahas perayaan Natal, apalagi penggalangan dana atau penyebaran proposal ke pemerintah lembang, camat, dan pemerintah.
Seluruh kegiatan PWI, kata dia, selalu dibahas secara internal melalui mekanisme organisasi dan disampaikan secara terbuka kepada anggota.
“Kami PWI Toraja untuk Natalan tahun 2025 sampai saat ini belum membahas terkait melaksanakan perayaan Natal, dan kami tidak menjalankan proposal dalam bentuk apapun untuk kegiatan Natal,” tegas Serly.
Penegasan itu disampaikan Serly menanggapi beredarnya informasi di tengah masyarakat terkait oknum yang diduga mencatut nama PWI Toraja dengan dalih akan menggelar perayaan Natal bersama.
Ia sekaligus membantah adanya permintaan sumbangan yang mengatasnamakan organisasi tersebut kepada kepala lembang maupun pihak lain.
Informasi tersebut dinilai berpotensi menyesatkan dan merugikan nama baik organisasi profesi wartawan.
Informasi tersebut kemudian dikonfirmasi langsung kepada pengurus PWI Toraja.
Ditambahkan Serly, tindakan mencatut nama organisasi profesi sangat merugikan dan berpotensi mencederai integritas wartawan.
Ia menilai, jika dibiarkan, praktik semacam ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi jurnalis yang seharusnya menjunjung tinggi etika dan kejujuran.
Serly juga mengimbau seluruh masyarakat, lembaga, serta pejabat pemerintah agar tetap waspada terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan PWI Toraja untuk meminta dukungan atau menggelar kegiatan tertentu.
Menurutnya, setiap kegiatan resmi PWI selalu diketahui dan disetujui oleh pengurus.
“Kami meminta kepada masyarakat atau pejabat, jika ada yang datang mengatasnamakan PWI, silakan menghubungi pengurus dan bisa melaporkannya kepada pihak berwajib,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pengurus PWI Toraja terbuka untuk melakukan klarifikasi apabila ada pihak yang ragu atau menemukan aktivitas mencurigakan yang membawa nama organisasi.
Langkah konfirmasi tersebut dinilai penting untuk mencegah terjadinya penipuan dan penyalahgunaan nama lembaga.
PWI Toraja berharap masyarakat tidak mudah percaya terhadap oknum yang memanfaatkan nama organisasi demi kepentingan pribadi.
Organisasi ini, kata Serly, berkomitmen menjaga marwah PWI sebagai wadah profesional wartawan yang bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik dan tanggung jawab kepada publik. (YUSTUS)