SOROTMAKASSAR - PAREPARE.
Akhir-akhir ini salah satu komunitas jamaah yang mendapat simpati dan perhatian umat Islam dan masyarakat Parepare pada umumnya adalah dengan hadirnya kelompok pejuang shalat subuh yang menamakan diri "Majelis Syuhada". Majelis ini mengkhususkan pada Jum'at Subuh berkeliling ke masjid-masjid di Kota Parepare melaksanakan ibadah shalat subuh.
Setidaknya sudah sembilan bulan terakhir ini kehadiran majelis yang dirintis H. Bachtiar Syarifuddin, SE berkunjung ke masjid-masjid. Semula berawal dari sebuah masjid kecil yakni Masjid Ar Rahman di Cappa Ujung Kelurahan Ujung Sabbang yang jamaah relatif sedikit kemudian merambah ke masjid-masjid lainnya.
"Sekarang ini jamaahnya sudah mencapai tiga ratus orang dan setiap saat bertambah, bahkan ada yang sengaja datang dari daerah tetangga, Kabupaten Pinrang," ungkap Bachtiar kepada "PR".
Ia menuturkan, inspirasinya membentuk majelis komunitas pejuang subuh dari keberangkatan umat ke Tanah Suci dengan melaksanakan ibadah Umroh dan Haji. Tentunya, perjalanan ibadah ke Mekkah ini butuh perjuangan untuk melaksanakannya. Begitu pula, dengan pelaksanaan ibadah subuh butuh perjuangan dari bangun tidur dan melawan dinginnya subuh datang ke masjid untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh secara berjamaah. Apalagi di subuh hari itu ada shalat yang lebih baik dari dunia dengan segala isinya yaitu shalat fajar.
Dengan dasar perjuangan ini, kata muasis Majelis Syuhada ini, menjadikan komunitas jamaah pejuang subuh dengan "Majelis Syuhada". Sehingga akan menjadi syuhada-syuhada melaksanakan ibadah subuh secara berjamaah di masjid-masjid.
Safari ramadhan jamaah Majelis Syuhada, Jum'at Subuh (14/3/2025) terlaksana di Masjid Besar Taqwa Lakessi. Setidaknya sekitar seratus lebih jamaah majelis Syuhada yang memutihkan masjid tersebut untuk melaksanakan ibadah subuh. Memang, jamaah majelis Syuhada ini diwajibkan berpakaian gamis putih sebagai pertanda anggota jamaah.
Pada kesempatan itu, ustadz Haeruddin, Spd, MA memberikan kultum subuh melanjutkan tema khotbah ramadhan "Berbakti kepada orang tua dan kewajiban orang tua kepada anak". Salah satu yang menarik dari kultum itu, Haeruddin mengatakan bahwa kenapa Nabi Muhammad SAW meminta kita berbuat baik kepada orang tua dengan menyebut tiga kali kepada ibu dan satu kali untuk ayah.
"Karena ibu itu sudah kodratnya, pertama mengandung, kedua melahirkan, ketiga menyusui. Sedangkan ayah atau bapak hanya satu yaitu mencari nafkah", ungkap Haeruddin yang juga anggota jamaah majelis Syuhada. (takdir)