BBM Jenis Solar Langka di Selayar, Tembus Hingga Rp 25.000 Per Liter

SOROTMAKASSAR - KEPULAUAN SELAYAR.

Langkahnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dalam sepekan terakhir di Selayar menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan pemberangkatan Tim Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Kepulauan Selayar yang diketuai oleh Kepala Inspektorat, H AR Karaeng Magassing, SH, MH di wilayah Kecamatan Pasi'marannu dan Pasi'lambena, Rabu (09/11/2022).



Kapal Layar Motor (KLM) Sinar Saputra Kembar 03 milik H Kamaluddin dan dinakhodai Sarullah dengan jumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 10 orang mulai angkat jangkar di Pelabuhan Laut Rauf Rahman Benteng ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar pada pukul 17.15 Wita dan tiba di Pulau Bonerate tepat pukul 04.00 Wita dinihari, Kamis (10/11/2022).

"Sebenarnya kalau kita maksimalkan diperkirakan tiba di Pelabuhan Bonerate tepat pukul 03.00 Wita. Namun karena pertimbangan kondisi gelap saat akan memasuki area pelabuhan terpaksa kecepatan mesinnya diundur. Sehingga tepat jam 04.00 Wita dinihari buang jangkar di Pelabuhan Bonerate," tandas Sarullah kepada media ini.

Tampak mendampingi Ketua Satgas Saber Pungli diantaranya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Hendra Syarbaini, SH, MH, Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Komisaris Polisi (Kompol) Abdul Rahman, SH, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari, La Ode Fariadin, SH serta sejumlah pejabat di lingkungan Inspektorat serta wartawan dari media ini, M. Daeng Siudjung Nyulle.



Kelangkaan BBM bukan hanya terjadi di daratan Pulau Selayar akan tetapi juga dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili di lima wilayah kecamatan pulau yang terdiri Kecamatan Pasi'marannu, Pasi'lambena, Taka Bonerate, Pasi'masunggu dan Pasi'masunggu Timur.

Pemilik KLM Sinar Saputra Kembar 03, H Kamaluddin yang dikonfirmasi seputar keterlambatan pemberangkatan Tim Saber Pungli dengan tujuan Pulau Bonerate adalah sebagai akibat kelangkaan BBM.

"Memang awalnya kita jadwalkan pukul 09.00 Wita lepas jangkar. Tetapi setelah dikonsultasikan kepada salah seorang sub penyalur jenis Solar di Tile-Tile, kita dijanji sebelum jam 08.00 Wita. Namun hingga pukul 12.00 siang, BBM itu tak kunjung tiba di Pelabuhan Rauf Rahman Benteng. Sehingga kita kembali berkoordinasi dengan sub penyalur namun kita dijanji lagi hingga pukul 14.00 Wita," jelasnya.

"Hingga jam yang dijanjikan, lagi-lagi BBM tak masih juga tidak direalisasikan. Kemudian saya berusaha mencari ditempat lain. Dan saya temukan dengan harga senilai Rp 4.100.000 perdrum dengan isi kotor 200 liter. Itupun yang kita dapatkan cuma 5 drum. Makanya kita paksakan berangkat dengan harapan di Bonerate pasti ada. Tapi ternyata setelah tiba di Bonerate juga mengalami hal yang sama. BBM jenis Solar juga langka," sambungnya.

Sampai berita ini ditayangkan belum dapat dipastikan perjalanan Tim Saber Pungli akan melanjutkan ke kecamatan terluar Selayar yakni Kecamatan Pasi'lambena.

Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Sulu salah seorang nakhoda kapal asal Pulau Tambolongan. "Kami sudah sepekan tidak melaut. Disamping harga BBM jenis Solar yang melambung tinggi hingga Rp 25.000 perliter memang sudah langka sejak sepekan yang lalu. Bahkan kami nyaris terbawa arus dalam perjalanan dari Benteng ke Tambolongan akibat kehabisan bahan bakar minyak ditengah laut," katanya.

Karena itu masyarakat berharap kitanya pihak-pihak yang berkompoten dapat segera mencarikan solusinya. Terutama Bupati Kepulauan Selayar sebagai pengambil kebijakan di daerah ini. (M. Daeng Siudjung Nyulle)