SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Sebanyak 93 warga Gowa menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2019. Tercatat 79 kasus pada bulan Januari dan 14 kasus bulan Februari.
"Meski kasus DBD merebak namun semoga tidak ada KLB (kejadian luar biasa). Sejauh ini kasus DBD masih sebatas gejala," kata Kepala Dinas Kesehatan Gowa, dr Hasanuddin, M.Kes, Kamis (14/02/2019).
Ia mengaku telah menggencarkan sosialisasi 3M ke masyarakat disertai pengasapan serta pemberian bubuk abate. Wabah DBD tak bisa dihindari di musim hujan ini.
Menurutnya, masyarakat mesti turut andil membersihkan lingkungannya agar populasi nyamuk Aedes Aegifty tidak berkembang.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Gowa, Gunawan mengatakan, pasien DBD mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Syekh Yusuf. Sebagian lagi menjalani perawatan di puskesmas atau PKM di setiap Kecamatan.
"Dari data yang kami peroleh per tanggal 12 Februari 2019, ada 14 pasien DBD yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf," kata Gunawan.
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah DBD, pihak Dinas Kesehatan Gowa juga telah melakukan penyuluhan di tengah masyarakat bagaimana mengantisipasi dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Sejak masuk musim penghujan kita telah melakukan penyuluhan-penyuluhan disetiap kecamatan. Jadi kita instruksikan semua Puskesmas dan PKM yang ada tanpa terkecuali," bebernya.
Sejauh ini ada tiga kecamatan endemis yakni Kecamatan Sombaopu, Pallangga dan Pattallassang. Secara rinci ketiga kecamatan itu menjadi lokus pelaksanaan fogging sejak awal Februari 2019. (alfian)