Puskesmas Baebunta Tiap Hari Layani Pengungsi di Petambua dan Meli

SOROTMAKASSAR -- Luwu Utara.

Masyarakat yang tinggal di lokasi pengungsian bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), rentan terkena penyakit. Petugas medis dari UPT Puskesmas Baebunta harus bekerja ekstra keras untuk memberikan pengobatan dan perawatan.

Hal itu disampaikan Kepala UPT Puskesmas Baebunta Kabupaten Lutra, Sulawesi Selatan (Sulsel) Hairul Muslimin, SKM pada media ini, Senin (10/8/2020). Penyakit yang diderita pengungsi seperti ISPA, diare, sesak napas, pegal, hipertensi, maag dan gatal-gatal serta luka tertusuk duri sawit.

Masyarakat tinggal di pengungsian sejak pasca banjir bandang di dua desa dalam wilayah Kecamatan Baebunta, yakni Desa Meli dan Desa Radda serta di Kecamatan Masamba.

Para petugas kesehatan bekerja ekstra selama 24 jam. Mereka petugas medis terdiri dari dokter, perawat dan bidan melayani warga pengungsian dengan cara piket secara bergantian di Pos Kesehatan serta melakukan pelayanan kesehatan bergerak dengan mengunjungi tenda-tenda pengungsi, seperti yang dilakukan Puskesmas Baebunta pada Sabtu, Minggu (8-9/8/2020).

"Kami berupaya memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada warga yang dilanda bencana alam banjir bandang , agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB)," kata Hairul Muslimin.

Menurut dia, saat ini, stok obat-obatan cukup setelah didistribusikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra, Provinsi Sulsel dan juga bantuan dari berbagai pihak.

Namun, pihaknya lebih memikirkan bagaimana penanganan warga pengungsian ke depan. Karena dipastikan memakan waktu yang panjang dalam penanganan kesehatan pengungsi.

"Kami harap tidak terjadi kekurangan obat-obatan itu, Dinkes tentu berupaya menyediakan persediaan obat-obatan." tuturnya.

Ditanya bahwa kasus penyakit yang banyak terjadi, Hairul Muslimin mengatakan kebanyakan warga yang tinggal di pengungsian menderita luka akibat tertusuk duri, gatal-gatal, pilek, batuk, demam hingga diare.

"Kami berupaya menangani semua penyakit itu. Karena stok obat cukup," tandas Kapus Baebunta.(yustus)