Tidak Benar Mahasiswi Asal Papua di Tana Toraja Kelaparan Bertahan di Kampus Karena Belum Dapat Bantuan Pemda

SOROTMAKASSAR -- Tana Toraja.

Beredarnya informasi yang menyebutkan sejumlah mahasiswi asal Papua yang sementara melanjutkan pendidikan di Tana Toraja mengalami kelaparan akibat bertahan di kampus dengan tempat tinggalnya karena belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah selama pandemi Covid-19.

Apa yang dilansir dalam pemberitaan salah satu media online "Bertahan di Kampus lalu Kelaparan" itu tidak benar dan telah dilakukan visitasi lapangan dengan langsung ke locus di Kampus Stikes Sinar Kasih untuk memastikan terkait beredarnya pemberitaan tersebut, dan juga pihak pemerintah daerah telah menemui nahasiswi asal Papua atas nama Maria.

Maria bersama 6 (enam) orang temannya asal Papua yang ditemui pihak pemerintah daerah pada Minggu (02/08/2020) membantah pemberitaan tersebut. "Kami semua dalam kondisi baik dan sehat. Jauh dari apa yang dikatakan media online itu bahwa kami mahasiswi asal Papua dalam keadaan kelaparan, itu tidak benar," tegas Maria.

Lanjut Maria, awalnya kami ketemu dengan petugas Kepolisian dari Polres Tana Toraja yang saat itu memberikan bantuan kepada sejumlah mahasiswi. Pada saat itu juga pihak kepolisian meminta data mahasiswi Sinar Kasih yang berasal dari luar Kabupaten Tana Toraja untuk juga bisa mendapatkan bantuan.

"Kami tidak pernah menyampaikan kepada siapapun bahwa kami dalam kondisi kelaparan. Kami ini, juga sudah dibantu dan menerima bantuan dari pihak Pemda Tana Toraja, melalui Koordinator Pengaduan, Bapak Ivan namanya," ungkap Maria.

Hal yang sama juga disampaikan pihak pengelola Asrama Mahasiswi. "Bahwa mereka sampai saat ini dalam kondisi baik dan sehat," ujar pengelola Asrama Mahasiswi kepada pihak pemerintah.

Sementara itu Ketua Harian Satgas Covid-19 Tana Toraja mendatangi mahasiswi asal Papua dimana dalam pemberitaan dikatakan kelaparan. "Maka dengan itu saya ingin melihat secara dekat apa yang sebenarnya terjadi dengan para mahasiswi asal Papua," kata Alfian.

"Terima kasih adik-adik mahasiswi, kedatangan kami untuk memastikan kondisi kalian yang sebenarnya. Kami juga bersyukur bisa bertemu untuk mendengarkan langsung keadaan kondisi adik-adik yang sebenarnya. Sehingga dalam waktu dekat kami akan hadir kembali," terang Ketua Harian Satgas Covid-19, Alfian Andilolo saat meninjau dari dekat kondisi Maria dan 6 orang mahasiswi lainnya yang juga mengambil studi Keperawatan Diploma Tiga (D3) di Stikes Sinar Kasih Makale.

"Salam buat orangtua kalian. Sampaikan kepada orang tua kalian yang sebenarnya untuk tidak khawatir selama kalian masih di Tana Toraja. Tidak ada orang Toraja dan warga pendatang yang kelaparan di Toraja. Bagi orang Toraja itu 'Pamali', karena kebiasaan dan budaya orang Toraja yang senantiasa bahu membahu," tutup Alfian sebelum meninggalkan kampus Stikes Sinar Kasih. (man)