SOROTMAKASSAR -- Toraja Utara.
Terkait pasien yang meninggal di RS Takalar, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Toraja Utara memberikan klarifikasi beredarnya informasi mengenai seorang pabentor atau tukang bentor (di Toraja Utara disebut Sitor, Taksi Motor) berinisial “DN” (57) yang selama ini menetap di Toraja Utara dan kemudian meninggal dunia di Takalar, Rabu (27/05/2020).
Klarifikasi tersebut disampaikan melalui konferensi pers di Kantor Gabungan Dinas Marante Toraja Utara, Kamis (28/05/2020), oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Samuel Samperompon, Juru Bicara Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara Anugerah Yaya Rundupadang, dan Kadis Kesehatan Toraja Utara Elisabet Zakaria.
Anugrah Y Rundupadang menerangkan, terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Toraja Utara, pihaknya senantiasa melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya mengenai data dan hal-hal penanganan Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Mengenai almarhum “DN”, pasien PDP asal Takalar yang kesehariannya bekerja sebagai pengemudi sitor dan meninggal pada Rabu (27/05/2020), Anugrah mengatakan, pasien bersangkutan sudah meninggalkan Toraja Utara sejak 15 hari lalu, tepatnya pada 13 Mei 2020. “Artinya, sudah melewati masa inkubasi penularan Covid-19,” ujar Anugrah.
Selain melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara juga turun langsung ke lokasi tempat tinggal pabentor DN yang meninggal di Takalar dan melakukan penelusuran (tracing), serta memberikan edukasi kepada warga sekitar dan bekerjasama dengan pemerintah setempat dan tokoh masyarakat setempat.
Juga diinformasikan bahwa seorang keluarga DN yang mengantar DN ke Takalar telah kembali ke Toraja Utara, sudah diberikan edukasi dan sudah melaksanakan karantina mandiri, serta telah menjalani Rapid Test, dan hasilnya nonreaktif.
“Yang bersangkutan (almarhum DN) sudah lima belas hari lalu meninggalkan Toraja Utara dan masuk rumah sakit di Takalar dengan riwayat sakit batuk dan mempunyai penyakit bawaan yang sudah cukup lama. Jadi dikatakan, almarhum DN besar kemungkinan tidak terpapar di Toraja Utara yang masih berada dalam zona hijau,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Toraja Utara, Elizabeth R Zakaria.
Tim Gugus Covid-19 Toraja Utara kembali mengingatkan masyarakat mengenai tatanan hidup baru (new normal) untuk selalu memakai masker di luar rumah, menjaga jarak fisik, dan cuci tangan di air yang mengalir.
Sementara Beberapa rekan pasitor almarhum DN yang ditemui di Toraja Utara mengakui, almarhum DN sudah lama sakit dan mempunyai riwayat penyakit antara lain diabetes dan batuk. (man)