Warga Bulu Cindea Tuntut Penampungan Batubara PT Semen Tonasa Direlokasi

SOROTMAKASSAR -- Pangkep. Sejumlah warga Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Kamis (25/10/2018) menggelar aksi unjuk rasa di gerbang Pelabuhan Biringkassi, dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan agar penampungan batu bara milik PT. Semen Tonasa direlokasi, karena dinilai mengganggu warga.

“Kasihan warga disini. Bisa dibayangkan jika setiap jam harus menyapu debu batubara yang berterbangan dan masuk ke dalam rumah warga. Selain dibuat repot, bagaimana pula dengan gangguan kesehatan mereka akibat menghirup udara debu batubara,” ujar koordinator aksi, Jufri Maudu.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Humas PT Semen Tonasa, Said Chalik yang hadir menemui pengunjuk rasa, menyatakan kesiapan pihak perusahaannya untuk memenuhi tuntutan warga. Bahkan diakuinya, sejumlah perlakuan khusus telah dilakukan untuk mengantisipasi debu batubara yang kerap dikeluhkan.

Hanya saja untuk tuntutan relokasi penampungan batu bara, pihak PT. Semen Tonasa masih mempertimbangkan dengan alasan efektifitas. “Soal relokasi penampungan, kami masih pertimbangkan. Ini akan jadi laporan kami ke pimpinan, dan kami minta warga bisa bersabar”, ujarnya.

Said mengemukakan lagi, mengantisipasi debu batubara tersebut, pihaknya telah mengaktifkan sistem penyemprotan (Spraying System), agar debu batubara tidak begitu mengganggu.

“Sudah sepekan ini juga kita fungsikan penyemprotan, ada 200 titik semprot yang dipasang diatas Belt Conveyor biar debunya tidak beterbangan”, ungkapnya.

Tidak hanya soal pemasangan spraying sistem, Said membeberkan pula upaya Semen Tonasa dalam mengurangi debu batubara, diantaranya mengurangi ketinggian penampungan batu bara dari 15 meter menjadi 6 meter, menutup penuh bak truk yang melakukan pengangkutan, termasuk pengosongan dermaga utara yang berdekatan dengan pemukiman warga. (*mab/rsc)