SOROTMAKASSAR -- Batam. Peristiwa munculnya 4 matahari di langit Kepulauan Riau sontak menghebohkan masyarakat. Peristiwa ini dianggap aneh karena baru pertama kalinya terjadi di Kepulauan Riau.
Meski peristiwa ini terjadi pada 10 Oktober lalu, namun kejadian aneh ini masih menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat.
Dari kejadian ini banyak muncul asumsi dari masyarakat, mulai dari perdebatan bahwa ini peringatan tuhan, sampai pada asumsi tanda-tanda akhir zaman.
Namun Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Addini, seperti dikutip pada laman kompas.com, mengatakan bahwa fenomena penampakan matahari kembar 4 merupakan hal biasa.
Hal itu terjadi karena adanya pantulan dari sinar matahari yang menerobos awan yang mengandung kristal es atau lebih dikenal awan sirus.
“Jadi matahari tidak bertambah dan tetap satu. Hanya saja awan sirus tadi yang memantulkan cahaya sehingga matahari tersebut terlihat kembar,” kata Addini.
Sementara Peneliti Sains Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Erma Yulihastin mengatakan fenomena matahari itu dinamakan sun dog. Yaitu fenomena ketika matahari terlihat lebih dari satu.
“Syarat pertama, pembentukan di musim kemarau ketika uap air sangat minim, kering, dan dingin. Kedua, harus ada awannya, awan sirus yang mengandung kristal es sehingga dia yang nantinya berfungsi sebagai restructor sinar matahari sehingga (matahari) bisa tampak menggandakan diri seperti itu,” kata Erma seperti dikutip pada laman detik.com.
Menurut Erma, bukan jumlah matahari yang bertambah, tetapi terjadi pantulan sinar matahari, sehingga matahari terlihat lebih dari satu. Bentuknya juga cenderung tidak sama dan tidak sempurna.
Meski sudah ada penjelasan ilmiah dari Pakar dan BMKG, namun masih banyak asumsi masyarakat yang bermunculan. Peristiwa ini beredar dengan cepat di sosial media dan menjadi bahan perbincangan yang tak kunjung usai. (mrc/kpsc/dtkc)