Nurdin Abdullah : Peran Isteri Penting Dalam Kesuksesan Karier Suami


SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Selain dikenal sebagai tokoh dengan sejuta karya, sosok Prof HM Nurdin Abdullah juga dikenal sebagai pemimpin yang penyayang terhadap keluarga, terkhusus lagi kepada isteri tercinta.

Berposisi sebagai orang nomor satu di Sulsel, Nurdin Abdullah tidak mengurangi kasih sayang kepada keluarga. Justeru katanya, senyuman dan ciuman seorang isteri menjadi semangat tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

"Saya kira isteri punya peran penting terhadap keberlangsungan karier kita. Kalau isteri memberikan dukungan penuh terhadap karier kita, saya yakin dan percaya ini akan menjadi kekuatan besar bagi kita semua," ungkap Gubernur Sulsel ini yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh ibu-ibu pada Peringatan Hari Ibu, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jumat 27 Desember 2019.

Dirinya menjelaskan kepada seluruh hadirin, bagaimana contoh-contoh menjadikan isteri sebagai penyemangat dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan orang tua bagi anak-anaknya.

"Contoh kecil saja, ketika kita semua para bapak-bapak mau berangkat ke kantor, isteri tidak memberikan respon baik, tidak memberikan mood yang kurang bagus, iya sasarannya adalah kantor. Coba lihat saja ketika ada bos kita tiba-tiba datang ke kantor marah-marah, pasti ada masalah di rumah. Tetapi kalau kita diantar dengan senyuman, diantar dengan pelukan, ciuman, Insya Allah suami juga akan semangat ke kantor," jelasnya.

Nurdin Abdullah mengaku, apa yang dijelaskan diatas merupakan contoh nyata yang sudah dirinya jalankan sebagai sosok suami yang selalu memberikan kasih sayang kepada isteri, sebagaimana memberikan kasih sayang kepada orangtuanya sendiri.

"Saya ingin sampaikan pada bapak ibu sekalian, saya sudah menjalani itu, makanya isteri saya tidak pernah curigai kepada saya. Dari dulu saya tidak keluar rumah sebelum mencium kening isteri," beber mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.

Olehnya itu, dirinya berpesan kepada seluruh bapak-bapak agar memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada isterinya, sebagaimana seorang anak menyayangi ibu yang telah melahirkan dirinya sebagai anak.

"Bapak ibu sekalian, saya kira kita baru menyesal sekarang termasuk saya dan isteri. Saya sekarang sudah menjadi anak yatim-piatu. Kita masih ingin menyayangi ibu kita, tapi kita tidak punya ibu lagi. Makanya yang terpenting adalah bagaimana kita menyayangi isteri dan anak-anak kita, itulah kasih sayang kepada ibu kita," pungkas mantan Bupati Bantaeng dua periode itu. (*)