Prof Jasruddin : Kontrak Rektor Impor Bukan Pemerintah Siapkan Biaya


SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Kontrak rektor impor bukan pemerintah yang siapkan biaya, tetapi diserahkan kepada masing-masing kampus yang membutuhkan dan mampu membiayai dan mengontrak para rektor impor tersebut.

Demikian diskusi mengemuka pada Forum Dosen Makassar digelar di Redaksi Harian Tribun Timur Makassar,  Kamis (08/08/2019) dengan menghadirkan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin, M.Si.

Diskusi rutin Forum Dosen Makassar ini, dipandu moderator Dr. Adi Suryadi Culla, M.Si. Turut hadir beberapa rektor diantaranya, Rektor Universitas Al-Asyariah Mandar (Unasman) Polman Dr.Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si.

Kemudian, Rektor Universitas Patria Atrha Makassar Bastian Lubis, Rektor UVRI/UPRI pada masanya Prof. Dr Hj, Andi Niniek F. Lantara, MS, dan Ketua STIKES Muhammadiyah Sidrap drg. Bambang Roekmono, MM.

"Era kekinian pada zaman global, keterbukaan dan kolaborasi sudah menjadi keniscayaan dan kenyataan yang harus dijalani. Termasuk kehadiran tenaga asing dan rektor impor  sesuatu yang telah hadir di tengah kita dan menjadi tidak tabu," kata Prof Jasruddin.

Rektor impor itu dengan sistem kontrak dan pemerintah mempersiapkan regulasinya. Termasuk salah satu syaratnya rektor impor harus menguasai Bahasa Indonesia.

"Selain itu harus juga menyesuaikan dengan budaya Indonesia, termasuk penguasaan bahasa yang menjadi bagian dari budaya," tegas Direktur PPs-UNM di masanya.

"Soal rektor asing tergantung dari perguruan tinggi masing-masing dengan kemampuan dan kekuatan dana untuk mengontrak. Kehadiran rektor impor, jika mampu mendatangkan mahasiswa asing ke kampus dimana dia di kontrak justru akan menaikkan daya saing kampus bersangkutan," ungkap doktor fisika PPs-ITB ini.

Rektor impor pada dasarnya memotong lintas waktu yang panjang agar perguruan tinggi ita mampu masuk dalam kategori 500 Perguruan Tinggi Dunia yang diperhitungkan.

Anggota Forum Dosen Makassar lainnya yang hadir di antaranya, Prof Dr. Andi Muin Fahmal, SH, MH, Prof Dr Amran Razak, M.Si, Dr. Aswar Hasan, M.Si, dan Dr. Amir Muhiddin, M.Si.

Juga tampak, Dr. Muhammad Yahya Mustafa, M.Si, Dr. Ir. H. Zakir Sabar H. Wata, MT, IPM, ASEAN. Eng, Dr. Naidah Naing, ST, M.Si, dan Dr. Idhan, M.Si. (ma’ruf/yahya)