Dua Kapal Sea and Coast Guard Syahbandar Makassar Evakuasi 16 Penumpang KLM Rahmat Illahi


SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Dua unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) milik Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan berhasil mengevakuasi Kapal Layar Motor (KLM) Rahmat Illahi yang mengalami kerusakan mesin di perairan  Pulau Langkai, Makassar Sulawesi Selatan, baru-baru ini.


Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Victor Vikki Subroto mengatakan bahwa seluruh penumpang yang berjumlah 16 orang termasuk Anak Buah Kapal (ABK) berhasil dievakuasi oleh kapal patroli KNP S-031 dan KNP 350.

Adapun KLM Rahmat Illahi dengan berat GT 29 berangkat dari Pulau Kalu-Kalukuang dengan tujuan ke Pelabuhan Paotere dan pada jarak 8 mil dari Pulau Langlai mengalami kerusakan mesin.

"KLM Rahmat Illahi ditemukan terapung karena kerusakan mesin oleh kapal MT Zakaria yang kebetulan melintas di lokasi tersebut dan melaporkan kepada Syahbandar Makassar. KLM tersebut ditarik oleh kapal MT Zakaria ke Pulau Samalona dan selanjutnya kapal patroli KNP S-031 serta KNP 350 menarik kapal KLM tersebut ke Pelabuhan Makassar dengan kondisi seluruh penumpang dan ABK selamat," tutur Victor.

Setibanya di Pelabuhan Makassar, seluruh penumpang mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar sebelum melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Paotere dengan kapal Basarnas KN Antasena.

Pada kondisi ini, Victor kembali mengingatkan para operator kapal dan juga Nakhoda kapal agar memperhatikan kelaiklautan kapal dan mengutamakan keselamatan pelayaran sebelum berangkat termasuk kondisi mesin agar menghindari kejadian mesin rusak seperti yang dialami oleh KLM Rahmat Illahi.

"Kejadian ini telah teratasi dengan cepat berkat koordinasi yang baik antar Nakhoda kapal MT Zakaria dengan Syahbandar Makassar dan juga Basarnas sehingga semua penumpang dapat dievakuasi dengan cepat dan selamat. Kami juga memberikan apresiasi kepada Vessel Traffic Service (VTS) Makassar yang memonitor kejadian tersebut," tutup Victor. (*)