SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Angkatan 1987 mendirikan Yayasan Keadilan Negeri (YAKIN) dan Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang berkantor di Jln Tamalanrea Raya Blok 88 C No.28 Kompleks BTP Tamalanrea, Makassar, Jumat (28/06/2019).
Yayasan dan LBH ini hadir di Sulsel untuk melakukan gerakan pemberdayaan dan bantuan hukum bagi para pencari keadilan. Abdur Rahman, SH, MH, Ketua YAKIN menjelaskan bahwa ia dan sejumlah alumni Fakultas Hukum Unhas Angkatan '87 mendirikan yayasan dan kantor LBH HaRS untuk menjadi tempat berhimpun bagi mereka yang tertarik pada dunia kepengacaraan dan pembelaan hak asasi manusia.
"Ada sejumlah teman bergabung sebagai bentuk komitmen untuk membantu masyarakat terkait kasus-kasus hukum," kata Rahman menambahkan.
Sebagai lembaga baru organisasi ini terus berbenah. Para pembina, pendiri, dan pengurus lembaga sudah melakukan beberapa kali diskusi untuk menggodok program yang akan dilakukan. Diantaranya, curah pendapat dalam rangka pemantapan kelembagaan dan program YAKIN dan Kantor LBH HaRS, yang diadakan di Hotel Arthama, Makassar, awal Juni 2019. Bahkan hadir saat itu sejumlah pengacara senior yang datang untuk berbagi pandangan dan pengalaman.
Muhammad Ismak, SH, MH, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Advokat Indonesia (AAI), salah seorang yang hadir saat itu, memaparkan bahwa terkait bantuan hukum, pemerintah sudah menaruh perhatian dengan membuat UU tentang Bantuan Hukum. Sebagai lawyer yang fokus memberikan bantuan ada banyak pilihan yang bisa dilakukan. Apakah bantuan hukum pada semua kasus atau pada bidang tertentu, seperti isu perempuan, anak atau difabilitas.
"AAI paling sering diundang oleh kementerian saat penyusunan regulasi terkait HAM, peremouan, anak atau difabilitas," kata Ismak.
Ditambahkan, LBH ini harus punya ciri khas atau fokus isu dan program. Katanya, calon lawyer baru memang butuh tempat magang. Apalagi sekarang orang sadar hukum. Sedikit-sedikit lapor polisi. Dan ini peluang untuk kantor LBH.
Dr Andi Muh. Agung Nurdin, SH, M.Hum, seorang pengacara senior menegaskan bahwa saatnya untuk mengabdikan diri bagi masyarakat di Sulsel. Katanya, dia bangga karena beberapa temannya berkiprah di level nasional. Seperti Muhammad Ismak (Ketua AAI), Abraham Samad (mantan Ketua KPK) serta beberapa lainnya yang punya posisi strategis di instansi pemerintahan. Dia berharap LBH yang jadi forum bagi alumni 87 ini nanti punya bantuan hukum dan jasa hukum. Meski begitu, kantor ini terbuka untuk alumni fakultas hukum.
Pengacara Rachman Soeltan, SH, MH menambahkan, di dunia praktik kepengacaraan butuh mental yang kuat. Dia mengusulkan untuk sumber pembiayaan lembaga diperoleh dengan menjadi konsultan hukum tetap di perusahaan-perusahaan.
Sementara Dr Sakka Pati, SH, MH mengatakan, sekalipun dia akademisi dan adik letting tapi dia sangat men-support kakak-kakaknya di YAKIN dan LBH HaRS. Menurutnya, menjadi pengacara itu harus lincah bergerak. Jadi kantor LBH dan lembaga ini bisa dimaksimalkan untuk pengabdian pada masyarakat sesuai cita-cita pendiriannya.
Lain lagi Giawan Lussa, SH, MH yang berkiprah sebagai ASN pada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulsel. Berdasarkan pengalamannya, ada banyak kasus ketenagakerjaan yang butuh pendampingan hukum.
"Sekadar info, untuk kasus ketenagakerjaan saja ada 184 kasus di Sulsel selama tahun 2018 lalu," ungkap Giawan. Katanya, ada banyak ruang yang bisa dikerjakan dan dikontribusikan oleh teman sesama angkatannya. Misalnya penyusunan legal drafting, terkait pembuatan Perda karena usulan Perda tidak harus dari pemerintah tapi juga bisa dari masyarakat sipil. Begitupun, perusahaan-perusahaan dan korporasi juga butuh tim legal untuk pendampingan hukum dan penanganan kasus.
Salah seorang pendiri lembaga, Harun Ar Rasyid, menambahkan, lembaga yang didirikan itu akan memainkan peran bagi peningkatan kapasitas adik-adik angkatannya.
"Kami angkatan 87 hanya membantu melakukan supervisi untuk adik-adik yang akan berkecimpung di dunia kepengecaraan dan pemberdayaan masyarakat," pungkas lelaki yang lebih dikenal sebagai motivator itu. (rk)