Soal Utang Pemkab Bantaeng, Om Ben Nilai Pakar Tak Paham Postur Anggaran


SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Staf Khusus Gubernur Sulsel Bidang Media, Bunyamin Arsyad atau yang dikenal Om Bem angkat bicara tentang utang Pemkab Bantaeng yang ditinggalkan Bupati 2008-2018, Prof HM Nurdin Abdullah.

Menurut Om Ben, para pakar tidak memahami kinten karena mereka berbicara tentang prestasi Bupati Bantaeng Dr Ilham Syah Azikin, adalah sukses membayar sampai 70 persen utang yang ditinggalkan Nurdin Abdullah.

Jika benar Bupati Bantaeng hanya membayar utang dan tidak melakukan kegiatan lain, itu artinya Ilham Syah telah melanggar administrasi keuangan. 

"Dalam postur anggaran kinerja, mata anggaran di APBD Bantaeng sudah jelas pengalokasiannya. Tidak mungkin semuanya untuk bayar utang dan menjadi nol rupiah untuk anggaran fisik," jelas Om Ben, Sabtu (08/06/2019) malam.

Menurut Om Ben, para pakar sangat tidak paham dengan komposisi anggaran. Mereka menjelaskan, seakan-akan anggaran untuk pembangunan jadi nol dan semuanya dialokasikan untuk bayar utang.

"Disinilah tampak bahwa berita ini sangat tidak benar. Kalau hanya asal bicara tidak semua orang bisa. Gak perlu sekokah sampai S3. Yang menentukan kepakaran seseorang adalah kualitas pembahasannya," katanya.

Dijelaskan, selama 10 tahun mendampingi Nurdin Abdullah di Bantaeng, tidak pernah ada utang dan Nurdin Abdullah tidak pernah meninggalkan utang. 

Komunikasi antara Nurdin Abdullah dengan Bupati Ilham Syah Azikin, cukup bagus. Kalau ada masalah di Bantaeng, Gubernur Sulsel pasti turun tangan. "Tiap kali ketemu Bupati Ilham Syah, Prof Nurdin Abdullah selalu bilang, kalau ada masalah bilang sama saya," tegasnya.

Tuduhan soal Prof. HM. Nurdin Abdullah meninggalkan utang di Bantaeng, menurut Om Ben, sangatlah tidak rasional, sebab Prof. Nurdin itu selesai di Agustus 2018. Tentu tergantung tanggung jawab bupati sekarang bagaimana menyelesaikan. Karena, bulan Desember baru berakhir tahun anggaran 2018.

"Satu rupiah pun tidak pernah berutang. Kalau para pakar cerdas cek di DPRD Bantaeng, pernahkah mereka menyetujui utang ?" ungkap mantan jurnalis senior itu. 

Menurut alumnus Universitas Bosowa yang terjadi di Bantaeng, Nurdin Abdullah meninggalkan asset triliunan rupiah. "Asset Bantaeng itu meningkat tiga kali lipat selama 10 tahun kepemimpinan Nurdin Abdullah," tegasnya. (*)