Target Tercapai, PSM Hanya Butuh 2 Poin Lagi Untuk Meraih Juara

Oleh : Muh. Ansharullah Amin

FINISH di posisi 3 besar pada pergelaran BRI Liga 1 musim 2022/2023 yang ditargetkan oleh manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar kepada Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares telah dicapai dimana sampai pada pekan ke-31 PSM masih kokoh dipuncak klasemen dengan perolehan 69 poin, menyisakan 3 laga, usai menekuk Bhayangkara FC kemarin tanggal 17 Maret 2023 di Stadion Gelora B. J. Habibie Parepare 3:1.

Sementara posisi kedua ditempati oleh Persija Jakarta (54) yang menyalip Persib Bandung setelah sehari sebelumnya tanggal 16 Maret 2023 menang tipis 0:1 atas PSIS Semarang di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Bekasi dan masih menyisakan 5 laga (termasuk 2 laga tunda).

Sedangkan Persib Bandung menempati posisi ketiga (53 poin) yang menyisakan 6 laga (termasuk 2 laga tunda) yang pada pekan 31 baru akan bermain menjamu Dewa United pada tanggal 20 Maret 2023 di Stadion Pakansari Bogor.

Posisi keempat sementara ditempati oleh Borneo FC Samarinda (50 poin) menyisakan 5 laga (termasuk 1 laga tunda) yang pada pekan ke-31 akan tandang ke markas PSS Sleman hari ini tanggal 18 Maret 2023. Posisi keempat yang sementara ditempati oleh Borneo FC adalah poin maksimal dan tim manapun di posisi di bawahnya yang tidak akan mungkin menyalip posisi PSM Makassar finish di posisi 3 besar.

PSM Makassar masih berpeluang besar untuk menjadi juara dan hanya membutuhkan 2 poin lagi di sisa laganya, 2 laga tandang melawan Madura United pada tanggal 31 Maret 2023 dan melawan PSIS Semarang pada tanggal 6 April 2023 serta terakhir laga kandang menjamu Borneo FC di Stadion B. J. Habibie Parepare yang belum ditentukan jadwalnya.

Disamping itu Pasukan Juku Eja juga berpeluang menyandingkan 3 penghargaan bergengsi lainnya, yakni untuk kategori Pelatih Terbaik, Pemain Terbaik dan Pemain Muda Terbaik.
Untuk Kategori Pelatih Terbaik
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares bersaing dengan pelatih kawakan lainnya dengan pengalaman yang terbilang cukup mentereng, seperti Thomas Doll yang direkrut oleh Manajemen Persija pada awal musim. Pelatih ini pernah melatih Borussia Dortmund di Bundesliga Jerman. Kemudian ada Luis Milla yang menggantikan Robert Rene Alberts melatih Persib Bandung, yang sebelumnya pernah melatih timnas Spanyol U-21 dan timnas Indonesia.

Kedua pelatih ini berhasil mengangkat performa Persib dan Persija bersaing di puncak klasemen pada musim ini. Adapun Dewa United tim promosi di musim ini mendatangkan Jan Olde Riekerink yang merupakan mantan pelatih klub raksasa Turki, Galatasaray.

Para pelatih di atas bisa dikalahkan oleh Bernardo Tavares dalam penghargaan pelatih terbaik jika PSM berhasil juara. Sebagai pelatih debutan di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia, Bernardo Tavares dengan pemain yang tidak sementereng Persija dan Persib, bahkan dengan pemain debutan yang berkiprah di liga 2 ditambah dengan pemain berasal dari akademi PSM dengan kejeliannya berhasil melejitkan PSM yang dianggap sebagai tim kuda hitam pada musim ini sebagai tim yang sulit dikalahkan (hanya 2 kali) dan menjadi juara di paruh musim serta tetap eksis berada dipuncak klasemen sampai pada pekan ke-31.

Pencapaian yang sangat signifikan dimana pada musim sebelumnya PSM hanya menempati posisi ke-14 dan Bernardo Tavares juga membawa PSM mewakili Indonesia sampai ke semifinal pada piala AFC tahun 2022.

Untuk Kategori Pemain Terbaik, PSM memiliki sejumlah nama pemain yang bisa meraih penghargaan pemain terbaik pada musim ini, namun yang paling menonjol untuk memenangkan perhargaan ini ialah Sang Kapten Wiljan Pluim yang pada musim 2018 lalu sebelum masa pandemi Covid-19 hanya masuk dalam nominasi. Pada musim ini, peluangnya untuk meraih penghargaan tersebut cukup besar jika PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara.

Kepemimpinan sang kapten yang berusia 34 tahun berhasil membawa PSM menjadi juara paruh musim dan sampai saat ini masih konsisten berada di papan atas klasemen. Menjadi jenderal lapangan tengah Wiljan Pluim telah berkontribusi dalam 16 gol dengan rincian 8 gol dan 8 assist, dimana menjadikannya masuk dalam daftar top assist.

Untuk Kategori Pemain Muda Terbaik sebagai tim “Kuda Hitam”, skuad PSM Makassar musim ini banyak mengandalkan pemain muda. Pemain muda yang paling menonjol ialah Muhammad Ramadhan Sanantha. Pemain yang berusia 20 tahun ini masuk dalam daftar top skor dengan torehan 11 gol. Ramadhan Sanantha menjadi pemain lokal asli tersubur, dimana pada musim ini bersama PSM melejit hingga membuatnya menembus skuad Timnas Indonesia Senior dan menyumbang 1 gol ketika Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam.

Ramadhan Sanantha bersama 3 pemain PSM lainnya (Yacob Sayuri, Yance Sayuri dan Dzaky Asraf) kini dipanggil oleh Pelatih Shin Tae Yong untuk menghadapi Timnas Burundi pada pertandingan bertajuk FIFA Matchday. Rentetan pencapaiannya berpotensi meraih penghargaan sebagai pemain muda terbaik.

Selain Ramadhan Sanantha penghargaan Pemain Muda Terbaik juga berpotensi diraih Reza Arya Pratama, Kiper utama PSM Makassar. Reza yang berusia 22
sebenarnya adalah kiper pelapis PSM musim sebelumnya namun dengan hengkangnya Hilmansyah ke Rans Nusantara dan Syaiful Syamsuddin ke Dewa United membuatnya menjadi pilihan utama oleh pelatih Bernanrdo Tavares dimusim ini.

Bak gayung bersambut Reza memperlihatkan kepiawaiannya dibawah mistar Pasukan Ramang dan sampai pada pekan ke-31 belum tergantikan yang berhasil mencatatkan dirinya sebagai penjaga gawang yang terbanyak melakukan cleansheet (tidak kebobolan dalam satu kali pertandingan) sebanyak 13 kali, save (penyelamatan sebanyak 70 kali dan paling sedikit kebobolan yakni hanya 23 kali. (*)