SOROTMAKASSAR - PINRANG.
Banyaknya aspirasi petani di Kabupaten Pinrang yang masuk di Kantor DPRD Pinrang, mengeluhkan tingginya potongan timbangan gabah saat panen oleh pedagang, menjadi salah satu pembahasan hangat pada rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pinrang bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang juga mengundang khusus Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Mineral (Perindagem) dalam rapat Banggar tersebut.
Menurut Syamsuri, Wakil Ketua DPRD Pinrang yang juga pimpinan Banggar, diharapkan Dinas Perindagem, pada saat musim panen tiba nanti, sekitar bulan 9 dan 10 supaya intens melakukan pengawasan terhadap pedagang yang membeli gabah petani, karena banyak laporan masyarakat yang masuk di DPRD Pinrang mengeluhkan tingginya potongan timbangan gabah dan timbangan tersebut tidak dimulai dari nol, ini tentu merugikan para petani kita, sehingga hal ini perlu ditertibkan oleh instansi terkait.
“Kalau perlu, masukkan tambahan anggaran khusus untuk pengawasan ini. Karena ini sangat penting dan menyangkut masyarakat kita yang mayoritas adalah petani,” ungkap Syamsuri saat memimpin rapat di ruang rapat Paripurna DPRD, Senin (29/08/2022).
Hal senada dilontarkan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang Andi Pallawagau Kerrang, SE terkait masalah potongan gabah ini sebenarnya sudah lama dan sampai hari ini belum selesai-selesai juga, dan sudah berapa kali gabungan kelompok tani Kabupaten Pinrang menghadap ke Komisi II yang membidangi masalah ini.
"Jadi kali ini dituntut keseriusan Dinas Perindagem Pinrang untuk menyelesaikan masalah ini, jangan membiarkan masalah ini berlarut-larut," tegasnya. (nh)