Kota Flobamora Tumpuan Ekonomi NTT di Sektor Pariwisata

SOROTMAKASSAR -
MANGGARAI BARAT.

Kota Flobamora saat ini menjadi tumpuan ekonomi Nusa Tenggara Timur di sektor pariwisata utamanya Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Flobamora adalah akronim bagi segugus kepulauan di bagian selatan Indonesia dengan 3 pulau induk yaitu Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Timor yang diapit oleh puluhan pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Sabu, Pulau Rote, Pulau Semau, Pulau Alor, dan lainnya.

Gugusan kepulauan tersebut, dalam konteks administrasi wilayah pemerintahan dan geopolitik Indonesia sejak tahun 1958 digabungkan dalam suatu daerah provinsial yang dikenal dengan sebutan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Causa Iman Karana mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo khususnya di sektor pariwisata menjadi tumpuan ekonomi NTT. Hal ini dapat dijadikan contoh oleh Provinsi Sulawesi Selatan, dimana ekonomi Sulawesi Selatan selama ini lebih dominan ditopang dari sektor pertambangan dan sektor pertanian.

"Sulawesi Selatan perlu mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru selain sektor pertambangan dan sektor pertanian seperti sektor pariwisata, contohnya Labuan Bajo, Kota Flobamora ini menjadi tumpuan ekonomi Nusa Tenggara Timur di sektor pariwisata dan melaju sangat pesat," paparnya.

"Padahal, sektor pariwisata di Sulawesi Selatan tidak kalah dari Kota Flobamora
semisal potensi pariwisata di Kabupaten Bulukumba yang lebih dikenal sebagai lokasi pembuatan kapal phinisi di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba," ujar Causa lman Carana disela-sela kunjungannya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT, tanggal 13-15 Juni 2022.

Apatah lagi, kata Pak Cik, kapal pinisi banyak ditemukan di Kota Flobamora sebagai moda transportasi laut menuju Kawasan Taman Nasional Komodo, bisa saja kapal pinisi ini diproduksi di Bulukumba kemudian didatangkan ke Kota Flobamora ini.

Salim, salah seorang warga asli Labuan Bajo mengemukakan, beberapa tahun terakhir ini semenjak Presiden Jokowi menjabat, sektor pariwisata Labuan Bajo berkembang dan tumbuh pesat, yang semula kurang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan hanya bertumpu pada Kota Kupang.

"Sejak Presiden Jokowi menjabat dan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pulau Flores, sehingga menjadikan Labuan Bajo sebagai objek wisata unggulan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara," terang Salim yang sehari-hari bekerja sebagai tour guide di agen perjalanan wisata Savana Komodo, Rabu (15/06/2022).

Berdasarkan data dari Otorita Labuan Bajo, hotel yang ada saat ini mempunyai daya tampung wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara mencapai 15 ribu orang, dan telah dipersiapkan sekitar 7 hotel berbintang agar dapat menampung 20 ribu wisatawan. (*)