Tim Sembilan BAZNAS Makassar Survei Calon Penerima Manfaat ZIS 2022

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar membentuk tim sembilan. Titik tekan Tim yang dipimpin Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian  dan Pendayagunaan, H.Jurlan Em Saho’as ini untuk melakukan survey penerima manfaat dari zakat, infak, dan sadakah (ZIS) tahun 2022.

Survei selama lima hari, mulai Senin 11 januari 2022 ini, sekaligus mengasesmen secara pasti calon mustahik-kaum dhuafa penerima bantuan bulanan, sekaligus calon penerima Bantuan Operasional Produktif bagi UMKM, serta pendirian Z-Mart dan Z-Chichen (usaha ayam krispi).

Jurlan Em Sahoas mengemukakan, tim yang dipimpinnya, menyasar penerima manfaat ZIS sesuai dengan delapan asnaf. Mereka yang dimaksud dalam delapan asnaf itu, selain fakir mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup, dan miskin–mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar hidup.

Ada pula amil–mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, mu’allaf–mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.

Ada pula, hamba sahaya–budak yang ingin memerdekakan dirinya, gharimin–mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya, serta fisabilillah–mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, dan ibnu sabil–mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

“Ke delapan asnaf itu menjadi patokan atau pegangan tim Sembilan BAZNAS Kota Makassar dalam melakukan survey. Tahun lalu (2021) BAZNAS Makassar telah menyalurkan bantuan uang tunai, beras dan kebutuhan pokok lainnya kepada 56 penerima, dan tahun 2022 ini naik menjadi 75 penerima,” ujarnya.

Menurutnya, tim sembilan berisi jajaran BAZNAS yang kapabel dnegan bidang tugasnya. Yakni, Hj. Darmawati, SE, MM (auditor internal), Achmad Gunawan (kabid pendistribusian, Nabil Salim, SE (kabid perencanaan), Darmawati, S.Pd, Astin Setiawan, S.Sos, dan Syarifuddin Pattisahusiwa (staff bidang pendistribusian), Safaruddin S.Pd (staf bidang pengumpulan), dan Ahmad Kamsir (staff bidang adm, SDM, dan umum).

“Jadi pada survei tahun ini kami juga melibatkan tim auditor internal. Tujuannya agar, terhindar dari kesalahan data sekecil-kecilnya, atau kesalahan sasaran, dan kesalahan kriteria. Tentunya, survey ini dilakukan secara ketat, dan tepat sasaran. Dan, setelah survey dilanjutkan dengan evaluasi, sekaligus melibatkan para komisioner. Setelah itu, dalam waktu tidak terlalu lama, bantuan segera disalurkan,” jelas Sutradara Film “Air Mata Jendi” ini di ruang kerjanya.

Jurnalis pemegang kartu dewan pers utama ini menambahkan, gagasan pemberian bantuan kepada pelaku UMKM lantaran, pihaknya melihat kurang majunya pelaku usaha kecil menengah. Mengapa ? Ya, karena, para pengusaha kecil ini, masih minim kemampuan mengelola usaha.

Di antara mereka juga sering menjatuhkan pilihan memimjam modal dari para  rentenir. Karena pinjaman modal dari rentenir itulah, sehingga usaha mereka tidak berkembang, lantaran selalu memikirkan mengembalikan pinjaman dnegan bunga yang cukup tinggi tersebut. Jika proses itu terus dilakukan, tentunya mereka  bekerja tidak maksimal, sekaligus hanya memperkaya rentenir.

Khusus Z-Chicken jumlahnya 240 orang. “Jadi peserta Z-Chichen ini akan diberikan bantuan berupa perlengkapan gerobak dan bahan baku senilai Rp 12 juta. Bantuan ini bukan pinjaman, alias diberikan cuma cuma. Tidak perlu dikembalikan. Program ini, diharapkan dapat membantu dan memajukan ekonomi Ummat yang nantinya mereka dapat berdiri dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri layaknya Saudagar Tangguh,” jelasnya, seraya menambahkan, BAZNAS meneguhkan eksistensinya sebagai lembaga visioner dalam menjawab tantangan kemiskinan, kesejahteraan, kesenjangan, hingga terwujud masyarakat yang berkeadilan.  

“Kami akan melakukan pendampingan. Kami memberikan motivasi, agar para mustahik menjalankan usaha secara totalitas, termasuk menjaga konsistensi usaha. Kami meyakini, jika mereka aktif berjualan dan mampu memberikan kebermanfaatan, sehingga setiap mustahik penerima bantuan usaha tersebut, kelak mampu menjadi muzaki di masa datang," tambahnya.

Sebelum menutup wawancara, mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat Ujungpandang ini juga mengutiip zakat dalam pandangan agama. Dia berpandangan, zakat merupakan rukun Islam yang ketiga. Zakat  merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi. Pertama, zakat merupakan ibadah yang berdimensi vertikal, yakni ibadah dalam bentuk pengabdiaan seseorang kepada Allah, atau hablum minallah. Sedangkan dalam dimensi berdimensi horizontal, yaitu ibadah yang berbentuk hubungannya dengan hablum minannas—hubungan sosial antar sesama manusia. Rutinitas dan kebiasaan ini terus dilatih secara kontinue, sehingga menjadi kebiasaan yang muncul dari seseorang secara otomatis, tanpa berpikir dan keraguan.

Seperti diketahui, BAZNAS Kota Makassar periode 2021-2026 terdiri dari H.Ashar Tamanggong (Ketua), Ahmad Taslim (Wakil Ketua I), H.Jurlan Em Saho’as (Wakil Ketua II), dan Waspada Santing (Wakil Ketua III). (*)