Pembinaan Moderasi Beragama Bagi Siswa Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha

Oleh : Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd® (Penyuluh Agama Buddha Non PNS Prov. Sulsel & Penyuluh Informasi Publik)

SETELAH sebelumnya mengadakan Pembinaan Wawasan Kebangsaan, kali ini Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama Bagi Siswa Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha bertema "Melalui Moderasi Beragama Kita Kembangkan Sikap Toleransi Beragama dan Antar Umat Beragama" di Phinisi 1, Travellers Hotel Phinisi, Makassar, Sabtu (08/05/2021) lalu.

Kegiatan yang bertujuan menghadirkan keharmonisan di dalam kehidupan bersama sebagai sesama anak bangsa dalam proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang agar terhindar dari perilaku menyimpang yang tidak diajarkan dalam ajaran agama ini, diikuti 30 orang utusan dari berbagai Sekolah Minggu Buddha (SMB).

Pembukaan kegiatan dilakukan Pembimas Buddha Sulsel Pandhit Amanvijaya, S.Ag, MM, M.Pd.B dan dihadiri Ketua Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Provinsi Sulsel, Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd®, Pendidik Wandy Pursino, S.Pd.B, dan Ketua Panitia, Sulis Widiantoko, SE.

Pembimas Buddha Sulsel dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pembinaan moderasi beragama merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia adalah negara yang majemuk, baik dari suku bangsa, agama, budaya, bahasa dan lain-lain. Moderasi beragama adalah salah satu cara untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan kerukunan umat beragama secara nasional serta kerja sama antar agama dan suku bangsa agar dapat terjalin dengan baik tanpa gesekan.

Kemajemukan jika tidak dikelola dengan baik akan dapat memicu gesekan yang akan mengganggu stabilitas nasional. Tetapi, jika bangsa ini mampu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik, maka kemajemukan menjadi kekuatan luar biasa untuk mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Umat beragama hendaknya berkontribusi dengan hal-hal positif dalam rangka menjaga stabilitas dan kerukunan umat beragama secara nasional.

"Untuk itu moderasi beragama perlu ditanamkan sejak dini, termasuk kepada siswa-siswi SMB. Selamat mengikuti kegiatan pembinaan moderasi beragama. Simak dengan baik materi yang disampaikan narasumber agar dapat dimengerti, bermanfaat dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat," pesan Pembimas Buddha.

Dalam kegiatan yang berlangsung setengah hari dengan menerapkan protokol kesehatan ini para peserta memperoleh materi "Implementasi Pancasila dan Ajaran Buddha dalam Moderasi Beragama" (Penyuluh Agama Buddha Non PNS Provinsi Sulsel & Penyuluh Informasi Publik, Miguel Dharmadjie, ST, CPS®, CCDd®), "Nilai-nilai Ajaran Buddha dalam Moderasi Beragama" (Praktisi Pendidikan, Rudy Gunawan, BA, CPS®) dan benang merah dari pemaparan para narasumber akan pentingnya moderasi beragama (Pembimas Buddha Sulsel). (*)