Asnawin Aminuddin : Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar Tak Perlu Diperdebatkan

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Sampai sekarang masih ada orang yang memperdebatkan tentang perbedaan antara Malam Nuzulul Qur’an (malam turunnya Al-Qur’an pertama kali) dengan Malam Lailatul Qadar (malam kemuliaan yang nilainya lebih baik dari seribu bulan).

Pertanyaan yang muncul antara lain, “Mengapa Nuzulul Qur’an diperingati pada 17 Ramadhan ? Bukankah dalam Surah Al-Qadar disebutkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadar, sedangkan malam lailatul qadar itu disuruh cari pada sepuluh malam terakhir Ramadhan ?”

“Tidaklah perlu kita memperdebatkan kapan pertama kali turun Al-Qur’an, serta perbedaan antara Malam Nuzulul Qur’an dan Malam Lailatul Qadar. Yang paling utama sesungguhnya, apakah kita rajin membaca Al-Qur’an atau tidak ? Apakah kita setiap hari membaca Al-Qur’an atau tidak ?,” kata Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Sulsel, Asnawin Aminuddin.

Hal itu ia kemukakan saat membawakan ceramah tarwih di Masjid Lurusjaya Kompleks Perumahan LJ Land 2, Dusun Tombolo, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis, 29 April 2021.

“Apakah kita hanya membaca ayat-ayatnya saja atau kita juga membaca terjemahannya ? Apakah kita juga mengkaji isi kandungan Al-Qur’an atau tidak ? Apakah kita berniat dan berupaya mengkhatamkan membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan atau tidak ? Selanjutnya, apakah kita memang berniat dan berupaya mendapatkan Malam Lailatul Qadar atau tidak ? Persiapan apa yang kita lakukan untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadar ?,” tutur Asnawin.

Asnawin yang juga seorang wartawan senior mengatakan, Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umatnya membaca Surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran, karena kedua surah tersebut akan datang pada Hari Kiamat memberi pertolongan kepada orang yang rajin membacanya.

“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya,” sebut Asnawin mengutip hadist yang diriwayatkan Muslim.

Tentang masih banyaknya orang yang kurang lancar membaca Al-Qur’an, Asnawin mengutip hadist dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Yang mahir membaca Al-Quran bersama malaikat yang terhormat dan yang membaca Al-Quran sedangkan ia terbata-bata serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.”

“Mumpung masih bulan Ramadhan, rajin-rajinlah membaca Al-Qur’an, karena orang yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan,” kata Asnawin yang lagi-lagi mengutip sebuah hadist yang diriwayatkan Bukhari. (*)