SOROTMAKASSAR -- Gowa.
58 hari menuju Pemilu Pilpres dan Pileg 2019, pada Senin (18/02/2019) pagi tadi Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, SIK, MSi memberikan edukasi kepada seluruh personilnya tentang 'Firehouse False Hood'.
58 hari menuju Pemilu Pilpres dan Pileg 2019, pada Senin (18/02/2019) pagi tadi Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, SIK, MSi memberikan edukasi kepada seluruh personilnya tentang 'Firehouse False Hood'.

'Firehouse False Hood' merupakan sebuah teknik yang saat ini marak terjadi di tengah masyarakat menjelang Pemilu, yang digunakan untuk berkampanye, yakni berupa kebohongan terencana yang diproduksi secara massif melalui media penyebaran yang dimilikinya dengan tujuan untuk mempengaruhi masyarakat pemilih dengan rasa khawatir dan takut.
Kapolres mengatakan, edukasi ini diberikan kepada seluruh personil, sekaitan dengan maraknya semburan hoax yang berdampak pada Kamtibmas sehingga penting untuk diperangi. “Untuk itu, Polres Gowa dapat melakukan fungsi mengedukasinya kepada warga tentang bagaimana mengidentifikasi berita hoax, serta dalam memberikan kebenaran, fakta dan data,” tambah Shinto.
Lebih lanjut, Kapolres pun memaparkan sejumlah hal yang perlu diantisipasi seluruh personil terkait teknik 'Firehouse False Hood', diantaranya kebohongan yang diproduksi dan diberitakan secara massif, kebohongan yang bergerak cepat dan berulang, tidak adanya komitmen pada realita atau fakta dan data sehingga kebohongan tersebut mudah dibongkar, serta hal yang selalu diikuti klarifikasi dan permintaan maaf dimana penyebar informasi tidak peduli dengan konsistensi.
Orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini pun menegaskan kepada setiap personil untuk harus berani menyampaikan kebenaran, fakta dan data dari apa yang menjadi bahan hoax kepada warga.
“Selain itu, tugas kita semua adalah aktif memerangi hoax yang beredar, dengan aktif menyadarkan masyarakat tentang bahaya hoax yang diproduksi dengan teknik Firehouse False Hood,” tegas Shinto.
Adapun edukasi ini digelar di halaman kantor Polres Gowa ini, turut diikuti oleh para pejabat utama, para kasat, para kapolsek, perwira, serta brigadir dan ASN. (*dion)
Kapolres mengatakan, edukasi ini diberikan kepada seluruh personil, sekaitan dengan maraknya semburan hoax yang berdampak pada Kamtibmas sehingga penting untuk diperangi. “Untuk itu, Polres Gowa dapat melakukan fungsi mengedukasinya kepada warga tentang bagaimana mengidentifikasi berita hoax, serta dalam memberikan kebenaran, fakta dan data,” tambah Shinto.
Lebih lanjut, Kapolres pun memaparkan sejumlah hal yang perlu diantisipasi seluruh personil terkait teknik 'Firehouse False Hood', diantaranya kebohongan yang diproduksi dan diberitakan secara massif, kebohongan yang bergerak cepat dan berulang, tidak adanya komitmen pada realita atau fakta dan data sehingga kebohongan tersebut mudah dibongkar, serta hal yang selalu diikuti klarifikasi dan permintaan maaf dimana penyebar informasi tidak peduli dengan konsistensi.
Orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini pun menegaskan kepada setiap personil untuk harus berani menyampaikan kebenaran, fakta dan data dari apa yang menjadi bahan hoax kepada warga.
“Selain itu, tugas kita semua adalah aktif memerangi hoax yang beredar, dengan aktif menyadarkan masyarakat tentang bahaya hoax yang diproduksi dengan teknik Firehouse False Hood,” tegas Shinto.
Adapun edukasi ini digelar di halaman kantor Polres Gowa ini, turut diikuti oleh para pejabat utama, para kasat, para kapolsek, perwira, serta brigadir dan ASN. (*dion)