SMAGA Angkatan 85 Laksanakan "Jogging Menjaga Imun"

Laporan : Rachim Kallo

SOROTMAKASSAR -- Makassar

HARI Minggu, (07/03/2021) sejak pukul 07.00 - 09.30 Wita, di area belakang wilayah Kanre Rong, berhadapan dengan Lapangan Karebosi Makassar, terlihat alumni SMAN 3 Makassar (SMAGA), Angkatan 1985 berkumpul. Selain bersilaturahmi antar angkatan, mereka juga melakukan Jogging bersama.

Kegiatan itu dihadiri beberapa alumni diantaranya, Drs. M. Syukri Djawad, Zulkarnain, Yus Irawan, Saipul, Kuntari Mulyono, Tati Mustar, Junariah dan alumni lainnya.

Kegiatan Jogging atas prakarsa bersama, mereka saling berdiskusi di group WhatsApp beberapa hari sebelumnya. Jadilah kegiatan "Jogging Menjaga Imun", dan mereka tetap menjaga protokol kesehatan, 3M. Kegiatan ini akan berlangsung setiap hari Minggu, begitu kesimpulan, dari hasil diskusi yang terekam awak media.

Mengingat usia mereka yang sudah setengah abad lebih, ditambah masih masa pandemik covid-19, tetapi mereka tetap memperhatikan 3M dan selalu berusaha menjaga kondisi tubuh agar sehat. Salah satu caranya yakni berolahraga Jogging secara bersama-sama.

Bukan tanpa sebab, ada anggapan lain dari 'oknum' alumni angkatan 1985. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut seakan-akan tidak melalui prosedur dan mekanisme organisasi. Padahal 'mereka' ini hanya bersilaturahmi, sambil berolahraga jogging.

Berikut kutipan testimoni dari sebagian dari alumni Smaga 85.

Beberapa dari mereka berpendapat, saat bincang-bincang usai jogging mengintari area lapangan karebosi, silaturahmi di tengah pandemi Covid-19 dengan berolahraga pun diupayakan bisa terlaksana.

"Kita tetap mawas diri mematuhi protokol kesehatan, 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan)," ujar Kuntari Mulyono yang juga dedengkot IPS 5.

Yus Irawan (IPA 3) menambahkan, di usia yang telah mencapai angka kepala 5 (lima), hanya silaturahmi antar alumni smaga yang harus diperbanyak.

"Insya Allah, kita akan diberi kesehatan dan kekompakan," ungkapnya.

Kemudian, M. Syukri Djawad (IPS 3), mengatakan, menyambung silaturahmi dan kekompakan adalah harapan.

"Mari kita bersatu, lupakan pertikaian jika ada. Bukankah kostum (baca- seragam 85,red) yang kita kenakan, sebagai simbolik almamater, sesuai angkatan kita," ajak Syukri

Selanjutnya, Zulkarnain mengungkapkan, pertikaian dalam satu perkumpulan hal yang normatif.

"Jika ada kegiatan positif oleh teman-teman siapapun, baik perseorangan atau mereka melakukan diskusi-diskusi secara spontan, sebaiknya diakomodir dan di suportif (memberi dukungan dan semangat). Jangan seolah-olah kegiatan tandingan,” pungkasnya. (*)