Nurdin Abdullah dan Komunitas Bike2Work Indonesia Ajak Jadikan Sepeda Alat Transportasi Harian

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Kegiatan bersepeda bukan hanya aktivitas olahraga belaka. Namun, sejatinya memiliki misi edukasi, kampanye, advokasi, bahkan sosial ekonomi.


Hal ini menjadi salah satu poin yang dibicarakan oleh Ketua Bike2Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto, saat diterima Gubernur Sulawesi Selatan, H.M. Nurdin Abdullah, Sabtu (17/10/2020) pagi.

Sebagai wadah bagi para pegiat sepeda di seluruh Indonesia, Bike2Work Indonesia menganggap bahwa kolaborasi manis antara Pemerintah Provinsi, termasuk dengan pemerintah kota danĀ  kabupaten. Merupakan kunci sukses terciptanya moda transportasi terintegrasi yang aman, nyaman, sehat, manusiawi, dan mampu mengurangi beban subsidi BBM, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi masalah polusi baik suara maupun udara.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Nurdin Abdullah memberikan respon positif. Bahkan ia membuat tulisan tangan secara spontan untuk mengajak warganya memilih sepeda sebagai alat transportasi harian.

"Saya juga berharap sepeda bisa menjadi last mile (pengiriman barang) dan first mobility (mobilitas pertama) bagi warga Makassar," kata Nurdin Abdullah dengan antusias.

Pada kesempatan yang sama, Poetoet Soedarjanto menyerahkan copy surat Kemenhub terkait arahan untuk penyediaan sarana dan prasarana bagi pesepeda.

Dan ia menambahkan bahwa Bike2Work Indonesia juga akan berkomitmen mendukung pendidikan dan tourisme di Sulawesi Selatan. Misalnya dengan event Ride2East dan event-event lainnya.

Pertemuan santai dan penuh canda ini juga turut hadir Korwil Bike2Work Bantaeng, Syahrul Bayan dan Ketua Sepeda Lipat Makassar Om Yuli Pry.

Diketahui, B2W adalah gerakan moral yang lahir dari keprihatinan akan kemacetan, pemborosan energi dan meningkatnya polusi yang akan berakibat pada degradasi kecerdasan mental. Berawal dari sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung (Komunitas Jalur Pipa Gas) lahirlah Bike to Work Community yang kemudian dideklarasikan di Balaikota DKI Jakarta pada Agustus 2005 yang dihadiri kurang lebih 750 pesepeda dari berbagai komunitas.(*)