MES Sulsel Gelar Seminar Nasional Virtual, Bangun Keuangan Syariah Berkelanjutan

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Guna membangun Keuangan Syariah berkelanjutan, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Selatan menggelar Seminar Nasional Virtual MES Go Green For South Sulawesi bertajuk 'Peran Strategis Industri Keuangan Syariah Mendukung Pencapaian Target SDGs 2030', dihadiri Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH Maruf Amin yang juga merupakan Dewan Pengurus Pusat MES, Sabtu (08/08/2020).

Kegiatan Webinar nasional ini, dibuka Wakil Gubernur Sulsel, sekaligus Ketua MES Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, diikuti sekitar 700 peserta dari berbagai latar belakang. Mulai dari pelaku Ekonomi Syariah maupun non-Syariah, pejabat pemerintah mulai dari Bupati dan Walikota se-Sulsel, Pimpinan Perguruan Tinggi, akademisi, praktisi, ormas, dan lain sebagainya.

Kegiatan ini menghadirkan 4 narasumber berkualifikasi nasional, yakni Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Hubungan Antar Lembaga Prof. Dr. Ir.Winarni Dien Monoarfa, MS, yang mengusung materi 'strategi pemerintahan dalam pencapaian target SDGs Untuk mendukung industri ekonomi Syariah'.

Kemudian, Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ejonomi Syariah/Ketua Dewan Komisioner OJK, Prof. Wimboh Santoso, SE, MSc, PhD dengan materi 'peran industri keuangan syariah mendukung ekosistem bisnis berbasis lingkungan'.

Selanjutnya, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ventje Raharjo, SE, MeC, yang membawakan 'arah Kebijakan pengembangan ekonomi syariah berbasis lngkungan'.

Berikutnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional Sulampua, Moh. Nurdin Subandi, dengan materi 'optimalisasi peran perbankan syariah terhadap pengembangan sektor riil dan tujuan SDGs di Sulampua", dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Bambang Kusmiarso dengan materi implementasi kebijakan makro ekonomi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional'.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, wacana pembangunan ekonomi keuangan syariah telah dikembangkan sejak tahun 2019 bersama MES Sulsel demi keberlangsungan lingkungan hidup yang baik.

"Kita telah mewacakan sejak tahun lalu seperti penanaman pohon bakau, kembali menjaga kesehatan lingkungan yang berbasis Ekonomi Syariah," paparnya.

"Untuk MES Sulsel juga, kita sudah melakukan penguatan pengurus seperti workhshop mulai dari pengurus provinsi dan kota. Ini bukan hanya satu kali tatap muka baik tatap muka maupun online," sambungnya.

Andi Sudirman menyebut, keuangan syariah saat ini tidak hanya digeluti pelaku ekonomi yang berlatar belakang muslim, namun juga non-muslim. Hal itu didasari pada pengelolaan sistem yang lebih baik.

"Peran strategis untuk keuangan syariah ternyata bukan hanya digeluti oleh orang-orang muslim namun juga digeluti oleh orang non muslim misalnya pengdlolaan hotel, makanan yang berbasis syariah. Ini tidak lain dengan target market alias pasar yang lebih ramah terhadap keberlangsung hidup manusia dan alam," tutur Wagub yang berlatar belakang pengusaha ini.

Sementara itu, Ketua Harian MES Sulsel, Dr. Mukhlis Sufri, SE, MSi, dalam pemaparannya menjelaskan, kerusakan lingkungan, pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) kian serius dan menakutkan, menimbulkan dampak negatif yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia dan menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.

"Berbagai pihak menuding bahwa penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan dan krisis sosial-lingkungan selama ini adalah akibat dari strategi dan kebijakan pembangunan yang tidak ramah lingkungan dan pro rakyat," bebernya.

Green sharia economy kata Dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI ini merupakan suatu model pendekatan pembangunan ekonomi yang tidak mengandalkan pembangunan ekonomi berbasis eksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan yang berlebihan, tetapi mendukung Sustainability Development Goals.

"SDGs memiliki tujuan, antara lain, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan. Ini menjadi pendorong semangat MES Sulsel untuk banyak terlibat dalam pembangunan ekonomi masyarakat," ungkapnya. (humas/*)