Tolak Jenazah Dibawa, Keluarga Pasien PDP Ditarik Hingga “Ngesot” ke Lantai

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Adegan kekerasan terpaksa dilakukan Satgas Covid-19 di Makassar kembali viral di media sosial, Sabtu (30/5/2020).


Pasalnya, keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) tak rela jenazah dibawa petugas seperti video yang tersebar dan viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak tiga orang wanita bermohon ke petugas berseragam APD putih.  Wanita berjilbab hitam tersebut memohon sambil menangis, agar jenazah keluarganya tidak dibawa.

“Saya tidak tanda tangan karena saya tunggu dulu anakku. Mohon pengertiannya kodong (kasihan),” harapnya.

Petugas berpakaian APD lalu menjawab, “Saya paham.”

Ibu tersebut kemudian mengatakan:“Jangan dulu sentuh suamiku. Adapi anakku, ini saya sementara masih koordinasi,” mohonnya.

Perempuan berjilbab merah juga meminta agar jenazah ayahnya jangan dibawa dulu. “Tunggu dulu kakakku kodong (kasihan),” pintanya.

Namun petugas berseragam APD putih itu masuk, akhirnya ibu berjilbab hitam itu diseret keluar.

Dalam video tersebut, tampak saat ibu itu diseret-seret, dia teriak-teriak dan menjerit.

Melihat ibunya diseret, perempuan yang tidak berhijab berusaha menghalangi petugas Covid-19. Sementara wanita berhijab merah, sempat membuka penutup wajahnya dan meludahi petugas berseragam APD.

Jenazah pun akhirnya diangkut ke mobil ambulans dan dibawa ke lokasi pemakaman.

Informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi di Rumah Sakit Siloam Makassar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari menyarankan tim ke depannya agar bisa bersikap lebih persuasif. “Mungkin bisa lebih persuasif,” ujarnya.

Ichsan mengatakan, persuasif itu sudah ditekankan dari sejak awal.“Pada prinsipnya bisa memberikan layanan kepada masyarakat, intinya lebih persuasif,” tambahnya.(*)