Dirut RSUD Syekh Yusuf Gowa : Peserta Ijtima yang Meninggal Bukan Karena Covid-19


SOROTMAKASSAR  -- Gowa.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memastikan peserta Ijtima Zona Asia 2020, Sukardi (65) yang meninggal dunia pada Jumat (20/3/2020) lalu bukan karena terinfeksi virus Corona atau Covid-19.


Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, dr Salahuddin ketika dihubungi awak media via telepon, Minggu (29/03/2020).

Menurutnya, pernyataan yang disampaikannya ini berdasarkan hasil dari pemeriksaan darah yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Hasil dari pemeriksaan darah di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda terinfeksi virus Corona.

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa leukosit atau darah putihnya normal dan limfosit tinggi. Sehingga ditarik kesimpulan tidak ada tanda-tanda terinfeksi virus. Jika terinfeksi virus tanda-tandanya biasa darah putihnya (leukosit) tinggi, namun ini rendah. Begitupun limfositnya akan dibawah standar normal bukan diatas," ujar dr Salahuddin.

Sementara untuk pemeriksaan PCR tidak dapat dilakukan karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk mengambil swap (cairan). Pengambilan swap tidak bisa dilakukan karena mulut jenazah tidak bisa terbuka.

“Swapnya itu kan harus buka mulut dengan hidungnya. Jadi dia hanya sempat diambil darahnya dan darahnya juga sangat terbatas hanya mampu didapat itu setengah CC,” kata dr Salahuddin.

Hasil lab ini setidaknya mendukung hasil pemeriksaan sebelumnya yang menganggap bahwa korban meninggal akibat serangan jantung. Karena sebelum meninggal korban tidak memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada Covid-19.

“Memang arahnya ke sana (jantung) karena riwayatnya memang sebelumnya itu dia selalu nyeri dada dan ada riwayat dari keluarganya menurut temannya itu ada sakit jantung. Juga tidak ada riwayat demamnya dan tidak ada batuk, yang ada nyeri dada dan riwayat hipertensi,” jelasnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombespol dr. Farid Amansyah SPPD saat ditemui di lokasi pelaksanaan Ijtima  Zona Asia di Desa Nirannuang Kecamatan Bontomarannu, Jumat (20/03/2020) lalu.

Menurutnya, korban meninggal diduga akibat penyakit jantung karena tidak ditemukan tanda-tanda Covid-19.

“Sebelum shalat dhuhur beliau sempat terjatuh dan sebelumnya memang ada riwayat sakit jantung. Sehingga memang kalau tidak dilakukan autopsi kita perkirakan meninggal karena jantung dan beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kemungkinan memang meninggal karena itu (jantung),” ujarnya. (alfian)