Kemenag Gagas Forum Akademik Internasional Bahas Gaza dan Perdamaian Dunia

SOROTMAKASSAR – MAKASSAR, Kementerian Agama (Kemenag) menginisiasi rangkaian seminar internasional bertema perdamaian dunia di empat Universitas Islam Negeri (UIN). Yakni UIN Alauddin Makassar, UIN Sumatera Utara, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gelaran perdana berlangsung di UIN Alauddin Makassar, Senin (17/11/2025), mengusung tema “Towards a Two-State Solution : Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza.” Acara dibuka Menteri Agama Nasaruddin Umar yang sekaligus menjadi keynote speaker pertama.

Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, hadir sebagai keynote speaker kedua. Seminar ini juga menghadirkan antropolog Boston University, Prof. Robert W. Hefner, yang mengulas posisi strategis Indonesia dalam mewujudkan solusi dua negara. Jurnalis asal Palestina, Revda Selver Iseric, serta Ustaz Das’ad Latif turut memberikan pemaparan mengenai dinamika Gaza dan dukungan Indonesia.

Pernyataan Prabowo Jadi Sorotan Global

Dalam pidatonya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan, pernyataan Presiden Prabowo Subianto di forum PBB soal solusi dua negara mendapat respons kuat di kancah internasional.

“Saya mendapat banyak telepon dari luar negeri. Mereka meminta agar kita menjelaskan lebih luas. Pernyataan Presiden Prabowo viral. Ada yang menyebutnya the Prabowo’s solution, bahkan ada yang menyebut beliau the second Soekarno,” ujar Menag.

Ia menyebut Kemenag berkepentingan menjelaskan lebih detail gagasan strategis Presiden Prabowo melalui forum akademik. Menurut dia, sikap cepat Presiden Prabowo, termasuk kesiapan Indonesia mengirim hingga 20.000 pasukan perdamaian yang menjadi sinyal kuat kepemimpinan Indonesia di level global.

“Beliau menawarkan paket lengkap dukungan. Dunia mengapresiasi. Tugas kita menerjemahkannya secara akademik,” tegasnya.

Mandat Konstitusi dan Kemanusiaan

Wamenlu Anis Matta menambahkan, dukungan Indonesia pada Palestina berlandaskan tiga mandat, yaitu, konstitusi, agama, dan kemanusiaan.

“Ini utang sejarah sejak Konferensi Asia Afrika. Dari era Soekarno sampai Prabowo, dukungan kita konsisten,” jelasnya.

Ia menjabarkan bantuan terbaru yang disalurkan Indonesia, termasuk 12 juta dolar AS untuk pembangunan dapur umum di Gaza. Total bantuan yang telah diberikan mencapai 36 juta dolar AS serta 1.200 ton bantuan kemanusiaan melalui udara.

Anis juga menegaskan adanya inisiatif Presiden Prabowo untuk mengirim pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. “Untuk pertama kalinya Indonesia menyatakan kesiapan terlibat langsung lewat pasukan perdamaian,” ujarnya.

Hasil forum akademik itu akan disusun sebagai masukan kebijakan bagi kementerian dan lembaga terkait. “Krisis Gaza sudah jadi ujian bagi tatanan global,” tambahnya.

Diplomasi Akademik Kemenag

Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, menyebut forum ini merupakan gagasan langsung Menag sebagai bentuk diplomasi akademik.

“Beliau menelepon saya pagi-pagi. Meminta empat perguruan tinggi menggelar seminar soal peran Presiden Prabowo dalam perdamaian dunia,” tuturnya.

Menurut Hamdan, seminar ini melibatkan pembicara internasional dan peserta dari berbagai negara. Outputnya, diharapkan menjadi rekomendasi akademik untuk pemerintah.

“Sudah lama seruan dunia tidak direspons. Harapan muncul setelah Presiden Prabowo bicara di PBB. Ini momentum yang harus ditindaklanjuti,” katanya.

“Perdamaian tidak mungkin lahir dari kekerasan, tetapi dari pemahaman,” pungkas Hamdan. (Hdr)