Mulai Ditayangkan di CGV Panakukang Square, Film "1 Coto 5 Ketupat" Cermin Kearifan Lokal yang Kaya Pesan Moral

SOROTMAKASSAR - MAKASSAR.

Diwarnai gelak tawa kelucuan, tetesan air mata keharuan, dan tepuk tangan kegembiraan yang menggema di CGV Panakukang Square, Makassar, saat gala premiere film "1 Coto 5 Ketupat" berlangsung meriah pada Kamis (16/1/2025). Film garapan A2M Art Picture berkolaborasi dengan PT. Global Prima Sinema ini berhasil memukau ratusan penonton yang hadir, mulai dari pejabat pemerintah, penggiat budaya, influencer Sulawesi Selatan, hingga organisasi masyarakat.

"Penayangan perdana ini adalah momentum istimewa. Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga cermin kearifan lokal yang kaya akan pesan moral," ujar Muh Kadar, Komisaris PT. Global Prima Sinema.

Kisah Penuh Warna di Balik Mangkuk Coto

Film ini menggambarkan kisah seorang ayah sederhana yang mengelola warung coto sambil berjuang membesarkan dua putranya. Anak sulung ingin menembus batas tradisi keluarga demi ambisinya, sementara sang adik memilih berkorban demi kebahagiaan kakaknya. Dengan alur yang memadukan tawa, tangis, dan kejutan emosional, 1 Coto 5 Ketupat menyuguhkan kisah yang menyentuh dan dekat dengan kehidupan masyarakat Makassar.

PJ Bupati Takalar, Dr. H. Muhammad Hasbi, memuji film ini sebagai jembatan yang menghubungkan warisan kuliner dan literasi budaya. "Coto Makassar adalah bagian dari sejarah Kerajaan Gowa sejak 1538. Film ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tradisi dan mencintai budaya sendiri," tegasnya.

Respon Positif dan Dukungan Luas

Film ini menuai pujian dari berbagai tokoh, termasuk Wakil Ketua DPRD Sulsel, Sufriadi Arif, serta PJ Bupati Pinrang, Ahmadi Akil. Mereka sepakat bahwa film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk menghargai akar budaya.

Siap-Siap di Bioskop kesayangan Anda!
"1 Coto 5 Ketupat" akan tayang mulai 18 Januari 2025. Jangan lewatkan kesempatan merasakan kehangatan, tawa, dan nilai-nilai keluarga dalam cerita yang dijamin menyentuh hati. Film ini adalah bukti bahwa humor segar dan keindahan budaya lokal bisa berpadu dalam sebuah karya yang abadi. (*Rz)