Bersua Sobat Lama (1) : Bhur Ago, Dramer Protoel (Bukan Poera-Poera Toeli)


Oleh : Suwardi Thahir

NAMANYA Bhur Ago. Saya akrab dengannya, bukan saja karena sesama alumni Unhas dan sama-sama penggiat musik. Tapi lebih dari itu.

Proetoel Band


Keakraban kami melekat karena Bhur adalah dramer handal yang pernah dimiliki Sulsel dan saya penggiat musik berada di bawah bendera Bieffe Enterprises Makassar.

Bieffe Enterprises Makassar adalah event organizer, penyelenggara festival dan pertunjukan musik rock dengan komando James Wehantouw yang berafiliasi dengan Log Zhelebour.

Di era band rock melanda Makassar, Bhur yang berpenampilan ceking berkibar-kibar dengan bendera Protoel yang berpentolan gedongan.

Protoel adalah group musik cadas Makassar yang bergaya ''Rolling Stones", kelompok musik mancanegara dengan simbol "lidah menjulur".

Di masa jaya (80-90-an), Protoel menjadi trend rocker Makassar karena simbolisasi kemewahan, personifikasi dan kiblat musik yang dianutnya.

Saat itu, pada 1986 Protoel digawangi punggawa rock berkelas, yakni Andre Tidie (gitar), Bhur Ago (dram), Erlan (gitar), Uyan (bass), Yogi (sax) dan Robby Lamajido (kibor).

Erland adalah putra Walikota Makassar Jancy Raib, dan Robby adalah putra Gubernur Sulteng, Lamajido. Jancy raib menjabat walikota Makassar 1983-1988.

Andre Tidie adalah mahasiswa profesional music, specialist music production and engineeeing di Berklee College of Music, Boston Massasuchet (1987).

Asal tahu saja Berklee College of Music, Boston MA adalah candradimuka musisi dunia ternama  seperti dewa gitar Stevi Vai, John Mayer, Quincy Jones, John Petrucci, dan Mike Portnoy (dramer). Untuk tujuan pendidikan, penulis pernah tinggal di Boston.

Bhur Ago mengisi formasi Protoel pada 1986 menggantikan posisi Kiky, kakaknya, yang hijrah ke Jakarta.

Sebelumnya, pada 1985, Bhur menggawangi Idiot Band, bersama Mamoe (voc-alm), Erwin "Pitto" Raib (bass), Ersam (gitar), dan Cucang -- Andi Yusran (gitar).

Erwin dan Ersam adalah putra Jancy Raib, sedang Mammo adalah putra Zainuddin Sikado, Dirjen Perhubungan Udara kala itu. Berarti tiga putra Jancy Raib "menggawangi" dua band berbeda yang bernaung di Klabat Rocker Complex.

Roc Bergemuruh

Di PANGGUNG, Protoel akan total dengan stage act ala Stones. Mereka jingkrak-jingkrak atau berlarian ke sana kemari bak Jagger, Keith Richard, Ronnie Wood, Bill Wyman dan Charlie Watts. Hanya Andre yang banyak diam ala bassis Bill Wyman.

Di era 70-80-an, panggung musik Makassar dirajai penampil bergenre rock. Protoel bergemuruh mengusung rock bersama Bieffe Rock Band, S-70, Pink Oxid, JPL Beat Band, Z-Brass, UVRI Band, Kelandka (Palopo), Leaders, Idiot, KRC, Ex Ex Band, Chikal Band, Krudut, Cobra, Fard Company dan puluhan band lainnya.

Namun kiprah Protoel terasa lain. Komunitas dan musikalitas yang ditopang perangkat musik, aksesori berkelas menjadi modal dan daya tariknya.

Di atas panggung rock yang bergemuruh, musik boleh sama -- maksudnya sama-sama memekak telinga -- atau beda sedikit, namun mereka tak "seangker" nama Protoel.

Protoel didukung fans -- komunitas -- fanatik dengan tongkrongan dan nama besar yang melekat di diri personal Protoel maupun di lingkungan bermusiknya.

Pertunjukan musik dan festival selalu ramai bila Protoel atau group lain dari Klabat Rocker Complex menjadi penampil.

Penonton, terutama cewek akan terpesona atau histeria melihat gaya dan tampan keren mereka.

Persaingan band rock Makassar ketika itu cukup terbuka. Siapa pun bisa membentuk band, asal punya skill, sedikit nekat dan modal pas-pasan. Maksudnya berani malu di atas panggung.

Terbukti, saat itu jumlah group band pernah mencapai 40-60-an peserta dalam ajang festival.

Mereka  para punggawa rock tak mau kalah dan menyontek habis-habisan -- patronisasi -- rock band luar, seperti Genesis, Pink Floyd, Scorpions, Led Zeppelin, AC/DC, Deep Purple, Nazareth, Yngwie Malmsteens, Beatles dan Iron Maiden hingga band rock ''manis-manis'' macam Guns 'n Roses dan Helloween. (Bersambung)