Rekomendasi Penyebab Pasangan Irwan-Farid Kandas


SOROTMAKASSAR -- Selayar.

Niat tulus, ikhlas dan suci dua putra terbaik Selayar yang saat ini sedang berada dirantau untuk maju bertarung melawan patahana, HM Basli Ali pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kepulauan Selayar pada 23 September 2020 akhirnya kandas sebelum tiba pada tahapan Pilkada yang telah diagendakan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia di Jakarta. 

Kedua putra ini merupakan perantau yang hendak pulang kampung untuk mengabdikan diri membangun tanah kelahirannya, Butta Tanah Doang Selayar. 

Muhammad Irwan Irawan, SH sebagai seorang pengacara senior pada salah satu kantor advokasi hukum papan atas diibukota negara Jakarta. Sedangkan Farid Ma'ruf Ibrahim adalah pekerja media internasional disebuah lembaga penyiaran publik Australia ABC News di Melbourne.

Mereka sepakat untuk berkolaborasi setelah mendapat respon dan dukungan dari hampir seluruh komponen masyarakat didaerah ini. Sebelumnya pasangan ini sudah bersepakat untuk menjadwalkan akan melakukan konsolidasi pada awal Januari 2020 tahun depan.

Muhammad Irwan Irawan yang dihubungi via selulernya di Jakarta, Sabtu (31/08/2019) malam kepada media ini mengaku batal untuk mengikuti kontestasi politik di Selayar pada September 2020 akibat mahalnya rekomendasi dari partai politik sebagai pengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada mendatang. 

"Tidak jadika' maju, padahal kami sudah komitmen untuk berpasangan dengan Farid Ma'ruf Ibrahim. Terlalu mahal rekomendasi dari partai politik yang ditawarkan bahkan mencapai angka miliaran rupiah. Kami sudah mencoba melakukan komunikasi politik dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan tetapi terlalu mahal untuk mendapatkan sebuah rekomendasi. Sebab selain di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) juga harus disiapkan mahar di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kepulauan Selayar," ungkapnya.

Oleh karena itu kata Irwan, dirinya sudah menghubungi Farid Ma'ruf di Australia untuk menunda niat ini hingga di Pilkada serentak seluruh Indonesia pada tahun 2024 nanti. Apalagi periode ini dianggap kurang efektif untuk bisa melaksanakan gagasan dan ide karena masa jabatannya hanya tiga setengah tahun. Namun demikian kami tetap memegang komitmen dengan Farid Ma'ruf Ibrahim untuk kembali akan melanjutkan niat ini pada Pilkada setelah 2020. Lagi pula Farid Ma'ruf itu sudah menetap di Melbourne Australia. 

Sebelumnya memang kami sudah siap dan berkomitmen mengabdikan diri untuk masyarakat Selayar. Ada visi yang telah kami bicarakan bahwa kami akan menjadikan Kabupaten Kepulauan Selayar dapat menyamai Singapura hanya dalam tempo kurun waktu tiga tahun kedepan. Dan konsep, ide dan gagasannya telah kami miliki. Sudah siap untuk dipaparkan kepada masyarakat Selayar khususnya para legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Selayar.

Sebagai seorang pengacara papan atas di Jakarta, Irwan akan lebih memudahkan melakukan lobi-lobi anggaran di Pemerintah Pusat sementara Farid Ma'ruf Ibrahim yang selama ini telah banyak memiliki kolega sebagai kuli tinta senior di Australia tentu akan mempermudah melakukan penggalangan dukungan terhadap para investor asing untuk menanamkan modalnya di Selayar misalnya Jepang, Australia dan Swedia untuk membangun tanah kelahirannya di Bumi Tanah Doang," kunci Irwan Irawan. (M. Daeng Siudjung Nyulle)