Gubernur Sulsel Lepas 500 Mahasiswa Unhas Peserta KKN Tematik Bedah DAS Jeneberang

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. HM. Nurdin Abdullah melepas sekitar 500 mahasiswa Universitas Hasanuddin peserta KKN tematik penanganan dan pengendalian kerusakan lingkungan pada hutan lahan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang, Kabupaten Gowa, Kamis (24/05/2019) di Baruga Pattingalloang Gubernuran, Makassar.

"KKN Tematik Penanganan Lingkungan DAS Jeneberang ini sangat penting untuk menyelamatkan lungkungan dan masa depan kita semua," jelas Nurdin Abdullah.

Menurut Gubenur, Pemerintah Sulsel, akan menata hutan di sekitar DAS Jeneberang karena hutan ini memiliki fungsi ganda, sebagai penyedia sumber air untuk Dam Bilibili, fungsi wisata di Malino, dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat yang hidup di sekitar DAS Jeneberang.

Gubernur Sulsel yang juga alumni Unhas mengaku, harusnya cekdam Bili-bili di Gowa multi fungsi, kenapa terjadi banjir kemarin karena fungsi tampung air berkurang disebabkan pendangkalan sebagai dampak aktifitas sekitar DAS Jeneberang.

"Unhas melakukan KKN khusus di DAS Jeneberang, karena ini adalah pekerjaan kemanusiaan. Sejak saya jadi mahasiswa DAS Jeneberang ini sudah menjadi aliran yang sangat kritis," beber Gubernur Sulsel kedua yang bergelar profesor itu.

Menurut Nurdin Abdullah, Pemerintah Provinsi Sulsel sedang merencanakan alokasi anggaran untuk membiayai KKN tematik. "Ke depan mahasiswa tidak bayar lagi. Pemprov akan bekerjasama dengan kabupaten dan lembaga swasta untuk membiayai KKN tematik," jelasnya.

Ditempat yang sama, Wakil Rektor I Unhas Makassar, Prof. Muhammad Restu MP menyampaikan, bila Unhas sebagai kampus yang selalu bersama dengan masyarakat, memang mencari dan mendalami masalah yang ada di masyarakat.

"KKN ini untuk kemanusiaan. Beberapa program Unhas selalu didepan mengenai kebencanaan. Kami tidak hanya melihat yang terjadi, tapi Unhas harus turun bersama dengan pemerintah daerah," ungkap Prof. Restu yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh mahasiswa KKN tematik Unhas Makassar.

Untuk itu, lanjut Prof. Restu, pihak Unhas sendiri sangat berharap KKN yang dilakukan dulu cukup berbeda, dengan KKN gelombang ke 102 ini.

"Kita mau betul-betul aktif di masyarakat bukan berleha-leha. Gelombang ke 102 ini mudah-mudahan sehat dan pulang dengan sehat juga. Apalagi dilepas secara langsung oleh bapak Gubernur Sulsel," pungkasnya.

Untuk diketahui, KKN khusus Unhas Makassar ini terdiri dari tiga golongan KKN, pertama adalah KKN pendidikan advokasi. Kedua, KKN mengenai kesehatan. Dan ketiga, KKN khusus mengenai masalah hutan.

Adapun pihak yang berperan penting dalam program KKN ini adalah Pemprov Sulsel, Yayasan Kalla, Kementerian Kesehatan dan pihak terkait mengenai Kebencanaan.

"Kami berharap Unhas dengan program ini bagaimana menangani masalah yang ada di hutan," tutupnya. (*)