SOROTMAKASSAR - MAKASSAR,
Melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dipimpin oleh Dr. Ir. Nashrah Arsyad, S.T., M.Si. sebagai Ketua, serta Prof. Dr. Hj. Ratna Dewi, S.E., M.Si. dan Dr. Ir. Juhana Said, S.T., M.Si. sebagai anggota, belum lama ini mengadakan kegiatan di RW 05 Kelurahan Tamangapa, Kota Makassar untuk memperkenalkan keterampilan baru dalam pemanfaatan limbah kardus dan memberikan pelatihan pemasaran produk berbasis digital kepada masyarakat.
Dr. Ir. Nashrah Arsyad menjelaskan, kegiatan PKM ini untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas produk kerajinan berbasis limbah kardus, serta mempelajari cara memasarkan produk tersebut dengan efektif.
"Kami ingin memberikan pelatihan yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis masyarakat dalam mengolah limbah kardus, tetapi juga memperkenalkan mereka pada dunia wirausaha digital. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, diharap produk yang dibuat bisa dipasarkan dengan lebih luas dan memberi dampak positif pada perekonomian keluarga," jelas Dr. Nashrah
Sebagai kelanjutan dari edukasi yang telah dilakukan sebelumnya, kegiatan PKM kali ini berfokus pada pelatihan keterampilan teknis, desain produk, serta edukasi mengenai pemasaran produk berbasis lokal dan digital. "Kami tidak hanya mengajarkan cara membuat produk, tetapi juga bagaimana memasarkan produk tersebut, baik secara offline melalui toko lokal, maupun secara online," imbuhnya.

Pelatihan ini juga melibatkan pembuatan akun usaha digital, penyusunan katalog online, serta desain poster dan flyer untuk promosi produk. Selain itu, kegiatan ini juga menjalin kerjasama dengan toko-toko lokal serta event atau pameran lokal untuk memperkenalkan produk kerajinan tersebut ke pasar yang lebih luas.
"Salah satu hal yang sangat penting dalam wirausaha adalah branding. Kami mengajarkan mereka untuk membuat nama usaha yang menarik, logo yang sesuai, serta kemasan yang dapat menarik perhatian konsumen. Kami juga mengajak mereka untuk berkolaborasi dengan toko-toko lokal dan mengikuti pameran yang bisa memperkenalkan produk mereka ke lebih banyak orang. Melalui kolaborasi ini, diharapkan produk yang mereka buat dapat dikenal oleh lebih banyak orang dan membuka peluang pasar baru," terang Dr. Nashrah.
Evaluasi keterampilan yang dilakukan selama pelatihan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kerapian pemotongan dan perakitan material meningkat sebesar ±40%, dan kualitas finishing produk juga mengalami peningkatan sebesar ±50%. "Ini menunjukkan bahwa keterampilan masyarakat semakin berkembang," jelas Dr. Nashrah dengan penuh optimisme.
Tidak hanya itu, variasi desain produk juga meningkat. "Dari awalnya hanya ada dua jenis produk, kini sudah ada lima hingga enam model produk sederhana yang siap dipasarkan. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan, dan kami berharap ini dapat terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya produk yang dihasilkan," tambahnya.
Melalui pelatihan ini, Dr. Nashrah menyatakan, masyarakat RW 05 Kelurahan Tamangapa diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas, tetapi juga dapat memasarkan produk mereka dengan lebih efektif. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat di sekitar TPA Tamangapa dapat mengembangkan produk kerajinan berbasis limbah kardus yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, serta mampu memasarkan produk mereka dengan lebih luas, baik secara offline maupun online, sehingga dapat menciptakan peluang wirausaha yang berkelanjutan.
"Kami ingin mereka menjadi mandiri dalam berwirausaha, tidak hanya secara lokal, tetapi juga dapat merambah pasar digital. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat terdorong dan usaha mereka bisa berkembang lebih pesat," tutup Dr. Nashrah. (*)