Mahasiswa FT-UMI Adakan Energi Alternatif dan Renovasi Masjid di Pulau Pala

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Keprihatinan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (FT-UMI) tehadap kondisi masyarakat Pulau Pala, Desa Mattirodolagen, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, yang belum memiliki fasilitas listrik yang memadai, melakukan kegiatan pengadaan dan pemasangan sumber energi terbarukan, berupa listrik alternatif tenaga surya dan kincir angin, belum lama ini.

Selain itu, mahasiswa FT-UMI yang tergabung dalam Mahasiswa Teknik Pencinta Alam ini, juga melakukan renovasi masjid dan sosialisasi kemasyarakatan, kepada masyarakat sekitar.

Menurut salah seorang mahasiswa yang ikut dalam rombongan, Abd Fattah, yang menghubungi redaksi via whatsApp mengatakan, mereka melakukan pengabdian di Pulau Pala, karena melhat kondisi daerah tersebut sangat memprihatinkan.

"Menurut warga setempat, di Pulau Pala, listrik belum masuk, bahkan pemerintah setempat juga jarang berkunjung," paparnya.

Berdasarkan kondisi ini, katanya, mereka melakukan kegiatan dengan mengadakan, membuat dan memasang energi alternatif listrik alternatif terbarukan, seperti panel listrik tenaga surya dan kincir angin.

Kemudin, lanjutnya, mereka juga melakukan renovasi masjid, seperti perbaikan instalasi kelistrikan dan pengecatan, sosialisasi kemasyarakatan berupa bersih-bersih pulau, mengajar mengaji, serta membagikan buku-buku bacaan kepada warga setempat khususnya anak usia sekolah.

"Kami berharap, warga lokal Pulau Pala, mampu mengelola sumber energi yang telah ada tersebut untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selain itu, warga diharapkan selalu memperhatikan kondisi lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar pulau, dan menjaga kebersihan pulau dengan baik," ungkapnya.

Sebelumnya, Abd Fattah menjelaskan, rombongan mereka disambut dengan baik oleh kepala dusun pulau, tokoh masyarakat, imam masjid, serta masyarakat setempat.

"Bahkan, seluruh warga Pulau Pala sangat mengharapkan adanya kegiatan serupa yang bisa diaplikasikan ke wilayah mereka. Agar Pulau Pala tidak merasa tertinggal dari daerah lain," tandasnya. (*/fattah)