Prof Jasruddin Meminta Dewan Etik Dosen LLDIKTI IX Bela Dosen Terzalimi

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Kehadiran Dewan Etik Dosen LLDIKTI IX Sulawesi sejak dikukuhkan Selasa 31 Desember 2019, diharapkan menjadi dewa penolong bagi para dosen. Maka, jika ada dosen terzalimi oleh pihak tertentu, Dewan Etik Dosen harus berdiri di depan untuk membela.

Hal itu ditegaskan Kepala LLDIKTI IX Sulawesi, Prof. DR. Jasruddin, MSi pada rapat pengurus Dewan Etik LLDIKTI IX Sulawesi, Sabtu (04/04/2020) malam, lewat video conference.

Prof. Jasruddin juga mengatakan, demikian halnya bila ada dosen nakal atau bermasalah, akan dipanggil, diproses, dan diperbaiki oleh pihak Dewan Etik Dosen. Dengan harapan, para dosen di jajaran LLDIKTI IX, mampu beretika pada akademik dan etika sosial.

"Akhir-akhir ini muncul semacam fenomena adannya plagiat, dengan pelaku oknum dosen pada pembuatan skripsi mahasiswa. Keterlibatan oknum dosen demikian, sangat menyedihkan. Disinilah perlu kehadiran Dewan Etik Dosen LLDIKTI IX," harapnya.

Sebagaimana diketahui, tugas dari Dewan Etik Dosen, diantaranya Menjaga martabat, kehormatan profesi dosen LLDIKTI IX. Membangun kepribadian dosen agar memiliki akhlak mulia.

Selain itu, Menciptakan suasana akademik yang kondusif di lingkungan PT. Menciptakan hubungan yang harmonis antar dosen dengan institusi sejawat, tenaga kependidikan, mahasiswa dan masyarakat.

Serta, mengawasi perilaku dan melaporkan apabila terjadi pelanggaran kode etik dan peraturan perundangan oleh dosen kepada Kepala LLDIKTI IX.

Rapat pengurus tersebut berlangsung dengan moderator, Sekretaris Dewan Etik LLDIKTI IX Sulawesi, Prof. DR. Eliza Meiyani, MSi. Ikut bergabung dalam pertemuan lewat online, Sekretaris LLDIKTI IX, Drs. Andi Lukman, MSi, Ketua Dewan Etik Dosen LLDIKTI IX Sulawesi, Prof. DR. Ma'ruf Hafidz, SH, MH, Prof. DR. Andi Muin Fahmal, SH, MH, Prof. DR. Muhibuddin, MSi, Prof. DR. Irwan Akib, MPd, DR. Ir. H. Abd Rakhim Nanda, ST, MT, IPM, DR. Mulyadi Hamid, MSi, DR. Azis DP, MH, dan beberapa anggota lainya.

Selain itu, peserta yang berasal dari luar Makassar yakni, DR. Chuduria Sahabuddin, MSi dari Sulbar, DR. Andi Tenri Mahmud, MSi, dari Buton Sultra, serta satu orang dari Sulut, DR. Roosye Marie Lolowang, MPd. (yahya/red).