Cabor Petanque, Olahraga Merakyat Yang Memadukan Fisik Dan Mental

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Cabang olahraga (Cabor) Petanque merupakan olahraga merakyat yang memadukan fisik dan mental bagi yang memainkannya, dan bisa dilakukan semua tingkatan usia. Hal ini dikemukakan Dr. H. Rivai Mana, MSi, dalam sambutannya seusai dilantik sebagai Ketua Pengurus Petanque Smaga Club masa bakti 2021-2025, di Mandar Room, Four Points by Sheraton, Sabtu (23/10/2021) sore tadi.

Kegiatan tersebut dihadiri Pengurus FOPI Selsel, Ketua III, Sekretaris dan anggota FOPI Makassar, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Makassar, Pengurus IKA Pusat Smaga Makassar, Dewan pembina dan Penasehat FOPI Smaga Club, serta seluruh pengurus FOPI Smaga Club Makassar.

Rivai menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pengurus FOPI Makassar serta civitas akademik Ilmu Keolahragaan UNM, karena telah mampu mamfasilitasi FOPI Smaga Club Makassar untuk berlatih.

"Selain itu, pengurus FOPI Sulsel dan Makassar, rata-rata merupakan tenaga edukasi, jadi kita tinggal menjalankan kegiatan olahraga ini. Dan bila ada kekurangan atau kekeliruan dalam teori dan praktek, tinggal menanyakannya," ungkapnya.

Ketertarikannya dengan olahraga Petanque ini, kata Rivai, karena merupakan olahraga klasik yang berasal dari Negara Prancis. Dan, di Indonesia sendiri, Petanque ini masih terbilang baru.

Menyangkut misi Petanque Smaga Club, Rivai menyatakan, ada tiga sasaran pokok. Pertama, memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat Kedua, Petanque Smaga Club Makassar ini, akan dijadikan sebagai sarana untuk ajang silaturahmi antar seluruh civitas, baik civitas Smaga, alumni dan para guru-gurunya, serta masyarakat sekitar.  "Sebagai ajang silaturahmi untuk membina kearaban satu dengan lainnya," tegasnya.

Yang ketiga, menjadikan wadah ini sebagai ajang Prestasi. "Kami berencana nantinya kepada siswa-siswa Smaga melalui pihak kepala sekolah beserta guru olahraga, agar mengirimkan murid-muridnya untuk kami bina, sesuai bakat dan minatnya, untuk nantinya bisa mengikuti even-even, baik lokal, nasional, maupun internasional," harapnya.

Lebih jauh disampaikan, olahraga ini Petanque harus terus diberdayakan, sebagaimana motto FOPI bahwa olahraga ini merupakan olahraga yang merakyat. Selain itu, Petanque murah meriah, karena tidak membutuhkan fasilitas khusus.

"Cukup dengan lapangan berukuran 3 x 15 meter, sudah bisa berlatih. Juga, tidak membutuhkan pakaian khusus. Yang terpenting lagi, olahraga ini bisa dilakukan dan dinikmati seluruh kalangan usia. Mulai dari, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Yang jelas, olahraga ini bisa memacu adrenalin dengan memadukan antara fisik dan mental," paparnya

Pengukuhan pengurus Petanque Smaga Club oleh Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Makassar ini, sesuai dengan surat keputusan No: 015/SK/FOPI/MKS/X/2021.

Petanque

Awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan zaman Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Prancis.

Petanque merupakan cabor non body contact dengan jumlah pemain single (perorangan memainkan tiga bola), double (perorangan memainkan tiga bola), triple (perorangan memainkan dua bola), dan shooting game.

Jenis olahraga ini termasuk katagori olahraga individu dan beregu. Peralatan yang digunakan dalam olahraga petanque terdiri atas boules (bosi), jack (boka), circle (lingkaran), dan meteran pengukur untuk jarak 1, 5, dan 10 meter.

Permainan petanque dengan cara melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut dengan cochonnet dan kaki harus berada di lingkaran kecil. Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras, rerumputan, pasir, atau permukaan tanah lain. (rk)