Pesta Tuak Berujung Tragedi, Sahabat Sendiri Ditebas di Baebunta

SOROTMAKASSAR  – LUTRA, Suasana malam yang awalnya penuh canda di Dusun Rantepaccu, Desa Baebunta, mendadak berubah menjadi kepanikan setelah dua pria yang dikenal akrab terlibat cekcok hebat.

Pertikaian yang dipicu minuman keras tradisional itu berujung pada aksi penebasan yang membuat warga setempat terkejut sekaligus geram.

Peristiwa tersebut terjadi setelah kedua sahabat, Mus (51) dan Adi (43), terlibat perdebatan sengit usai menenggak tuak bersama. Situasi yang awalnya sekadar adu mulut melebar menjadi emosi tak terkendali.

Mus yang terbakar amarah diduga langsung mengambil parang dan menebas bagian belakang leher Adi hingga korban mengalami luka cukup parah.

Warga sekitar yang mendengar teriakan langsung berdatangan dan menemukan korban tergeletak bersimbah darah. Sementara pelaku sempat berusaha kabur sebelum akhirnya dibekuk Tim Resmob Polres Luwu Utara pada Selasa (2/12/2025).

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa parang yang diduga digunakan dalam aksi sadis tersebut.

Kasi Humas Polres Luwu Utara, AKP Sapri, membenarkan kejadian itu dan menyebut pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Menurutnya, kasus ini menjadi cermin betapa konsumsi alkohol tanpa kontrol bisa berujung kekerasan yang tak pernah diinginkan siapa pun.

Ia menjelaskan bahwa korban berhasil selamat setelah mendapatkan pertolongan cepat dari warga.

Namun luka di bagian leher belakangnya cukup dalam sehingga membutuhkan perawatan intensif. Sapri menyayangkan bagaimana hubungan pertemanan yang telah terjalin lama dapat hancur hanya karena emosi sesaat saat mabuk.

Selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa Polres Luwu Utara berkomitmen menangani kasus-kasus kekerasan seperti ini agar tidak menjadi budaya diam di tengah masyarakat.

Tragedi ini, kata dia, sekaligus menjadi peringatan keras tentang dampak sosial minuman keras, terutama di lingkungan masyarakat bawah yang rentan konflik saat dipengaruhi alkohol.

Warga Baebunta berharap kejadian ini menjadi yang terakhir, sebab mereka menilai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan kini semakin mudah terkikis oleh kemarahan yang dipicu minuman keras.

Polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui pemicu utama pertikaian yang merenggut kedamaian malam itu. (Yustus)