Ketua KNPI Torut Dirampok di Lorong Depan Markas Linud 700

SOROTMAKASSAR -- Makassar. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Toraja Utara terpilih, Belo Tarran, mengalami nasib naas pada Rabu (31/10/2018) subuh. Ia dirampok di sebuah lorong yang letaknya di depan Markas Batalyon Linud 700 Raiders, Jln Perintis Kemerdekaan, Makassar.

Untungnya dalam aksi perampokan itu, dirinya masih selamat, meski sempat ditodong dengan 2 buah senjata tajam jenis badik milik para pelaku. Peristiwa perampokan terhadap aktivis pemuda Toraja ini terjadi di lorong samping Perwakilan Bus Bintang Prima, sekitar pukul 04.30 Wita.

Belo mengisahkan, pada Rabu subuh itu dirinya baru tiba di Makassar dengan menggunakan bus Manggala Trans dari Toraja. Dia turun di depan gereja Linud 700 Raiders, tempatnya biasa turun jika ke Makassar. Belo lalu berjalan kaki menuju ke rumah kerabatnya di belakang Perwakilan Bus Bintang Prima.

“Saat masuk jalan Kapasa Baru di lorong samping Perwakilan Bus Bintang Prima, dari arah depan muncul 2 orang anak muda belasan tahun mengendarai motor melintas dan melewati saya. Kurang lebih 20 meter mereka berdua memutar kembali motornya. Feeling saya ada sesuatu yang tidak beres. Saya menoleh ke belakang dan melihat 1 orang anak muda mencabut badik,” urai Belo.

Belo pun spontan lari untuk menyelamatkan diri, namun pada saat yang bersamaan tiba-tiba di depannya sudah ada 2 orang anak muda yang juga mengendarai motor datang dari arah berlawanan menghadangnya, sambil mengeluarkan badik.

“Saya terkepung oleh 4 orang anak muda itu. Mereka minta HP, uang, dan tas saya. Karena 2 bilah badik telah menempel di dada, saya berupaya tenang tidak bergerak, lalu menyerahkan HP, tas dan kamera,” tutur Belo.

Sesaat kemudian setelah menyerahkan barang-barangnya, secara refleks Belo menghalau dua bilah badik yang ditodongkan para perampok dan langsung berlari sambil berteriak minta tolong. Para tetangga dan warga sekitar pun keluar rumah mendengar teriakan Belo. Melihat itu, keempat perampok itu langsung melarikan diri.

“Jari tangan saya mengalami cedera sedikit saat menghalau badik. Saya yakin, kalau saya tidak tepis itu badik dan lari minta tolong, pastilah saya ditikam,” ungkapnya.

Ia bersyukur bisa selamat dari peristiwa perampokan itu, meski beberapa barang berharga miliknya dibawa kabur para perampok. “Barang masih bisa dicari, tapi nyawa taka da gantinya. Syukur Tuhan masih melindungi saya,” ucapnya.

Belo pun menyarankan kepada warga Toraja yang hendak ke Makassar agar selalu berhati-hati, karena peristiwa serupa juga pernah dialami beberapa warga Toraja lainnya.
“Bagi warga yang hendak ke Makassar, khususnya yang dari daerah menggunakan bus malam, apalagi kalau sendiri. Saat turun dari bus, jangan jalan kaki, mending naik taxi menuju rumah atau naik ojek. Atau minta anggota keluarga jemput,” tegas Belo menyarankan.

Ia menambahkan, handphone miliknya dengan nomor 081355761119 telah dibawa kabur para perampok. Sehingga jika ada yang menghubunginya melalui nomor ponsel itu, dipastikan bukanlah dirinya. (des/ktc)