SOROTMAKASSAR--Jakarta.
Ketum NasDem Surya Paloh bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPP NasDem, Rabu (24/07/2019). Dalam pertemuan itu, Surya mengatakan Anies memiliki potensi besar dan partainya memiliki keinginan mengusung mantan Mendikbud itu dalam Pilpres 2024.
Menanggapi itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tak dapat mencampuri strategi partai lain untuk menghadapi agenda strategis ke depan.
"Itu kan dari NasDem, dari Pak Surya Paloh. Tetapi yang ada kan, di hati koalisi ini kan, sebuah kerja sama untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin agar berhasil pemerintahannya. Tetapi masing-masing partai punya cara dan strategi, kami tidak campur tangan," kata Hasto di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/07/2019).
Berbeda dengan NasDem, Hasto menuturkan saat ini partainya belum membahas mengenai strategi Pilpres 2024.
Menurutnya, PDIP tengah mempersiapkan kongres kelima yang dilangsungkan pada 8-10 Agustus mendatang untuk mengawal pemerintahan Jokowi periode kedua.
"Tapi kalau dari kami, boro-boro berpikir 2024. Kami baru mempersiapkan kongres dan bagaimana agar memberikan dukungan yang lebih baik yang lebih efektif bagi Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," tuturnya.
Meski demikian, Hasto menyakini NasDem tetap akan bersama koalisi untuk menjalankan visi misi Jokowi. Namun, ia kembali menegaskan, masing-masing partai tidak akan melakukan intervensi terhadap urusan internal partai lainnya.
"Justru hebatnya kerja sama ini, kami tidak saling intervensi terhadap kedaulatan partai. Tetapi visi misi partai mengikat kami bersama untuk saling bekerja sama, saling menopang," lanjut Hasto.
Hasto juga menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat mengenai niat NasDem untuk mengusung Anies. Partainya tak ingin mencampuri urusan partai lain dan berfokus untuk menopang pemerintah.
"Itu kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai karena setiap partai punya strategi. Kami menulis 2024 saja belum," katanya. (int)
