SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar kedatangan tamu dari Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Prof. Ir. Winarmi Dien Monoarfa, MS, Sabtu (22/06/2019).

Kedatangan Ibu Winarmi yang juga dijuluki Seroja dari timur, bertujuan untuk meninjau langsung pusat pembinaan perkebunan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Makassar.
Ia menyebutkan, bibit-bibit tanaman jati yang di produksi Lapas Kelas I Makassar menghasilkan bibit yang kokoh dan berkualitas sehingga layak untuk dipasarkan.
"Dilihat dari ukuran batang, daun, dan warna dari batang yang sudah coklat kemerahan, serta memiliki akar tipe tunggang menandakan kalau jati ini bagus, berkualitas dan layak untuk bersaing dipasaran, juga ukuran tingginya sudah lumayan, saya rasa proses pembinaan perkebunan diLapas dikelola dengan baik," tutur Winarmi.
Sebanyak 360.000 polybag yang berisikan bibit pohon jati berumur 3 bulan, yang siap untuk dipasarkan adalah murni dari pusat pembinaan Lapas Makassar yang dikelola dengan baik oleh WBP.
Dalam hal ini Winarmi menambahkan, bahwa proses pemeliharaan bibit pohon jati tersebut sudah ditangani dengan baik, dengan lahan yang luas dan pemakaian paranet sehingga diperoleh bibit jati berkualitas.
"Banyak hal penunjang di pusat perkebunan Lapas Makassar, dari lahan yang luas, ketersediaan air, pemakaian paranet pelindung matahari, hingga petugas yang mengawasi narapidana, sampai-sampai bisa memproduksi tiga ratus ribu lebih bibit jati yang berkualitas saya rasa sudah bagus," ucap Winarmi.
Diketahui pohon jati merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan kayu dengan kualitas yang luar biasa, sehingga kayu dari pohon jati ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kapal, rumah, meubel dan furnitur, parket, bantalan rel kereta api, hingga rangka kontruksi, selain itu ragam manfaat yang didapatkan dari kulit, daun, akar, hingga parutan dari kayu jati. (ht)