SOROTMAKASSAR -- Maksssar.
Prof. Dr. Karta Jayadi, sangat mengapresiasi kunjungan dan ide Ibu Ketua PKK Provinsi Sulsel untuk merenovasi Gedung Kesenian Soceiteit De Harmonie (GKSDH) yang telah dimuat media ini beberapa waktu lalu dengan judul 'Wakil Rektor II UNM Respon Positif Ketua TP PKK Sulsel Merenovasi Gedung Kesenian'.

Wakil Rektor II UNM Bidang Administrasi dan Keuangan itu mengungkapkan di edisi lalu, bahwa eksistensi gedung kesenian adalah merupakan nilai terbesar dalam mengukir kebesaran sebuah kota metropolitan.
Bahkan kebesaran negara dalam peradaban sekalipun salah satunya terurai pada aktualisasi gedung keseniannya, baik secara fisik maupun program-program monumentalnya yang tentunya berakar ke budaya setempat dalam momen-momen pertunjukan.
Di edisi kali ini, Prof. Dr. Karta Jayadi ingin melanjutkan tanggapannya lewat catatannya ke awak media ini. Mantan dekan dua periode di Fakultas Seni itu, akan memberikan gambaran di beberapa negara tentan Gedung Kesenian atau Pertunjukan yang merupakan sebuah wadah untuk mengekspresikan kebudayaan.
Beberapa gedung pertunjukan atau kesenian yang sudah terkenal di dunia semisal, Sydney Opera House di Sydney Australia, Teatro Oficina Sao Paulo Brasil, The Seebuhne, Lake Constance, Austria, Guang Zhou Opera House China. Pastilah tidak lengkap plesiran di daerah ini jika tidak menyempatkan diri mengunjungi gedung pertunjukan tersebut. Atau tidak komplit berkunjung ke suatu negara jika tidak mengunjungi daerah yang ada gedung pertunjukannya.
Ada apa dengan gedung kesenian atau pertunjukan ? Gedung kesenian atau pertunjukan hanyalah sebuah wadah untuk mengekspresikan kebudayaan dengan segala revitalisasi dan diversifikasinya sesuai perkembangan yang ter update.
Keberadaan kebudayaan ketika dihadapkan dengan kehidupan sehari-hari yang terus berkembang, memang secara perlahan mengalami adaptasi. Tingkat adaptasi inilah yang selalu harus dicermati oleh pelaku kebudayaan sehingga konsep intensifikasi, inventarisasi, revitalisasi, dan diversifikasi menjadi wadah penjaga keberadaan dan aktualisasi sebuah kebudayaan.
Untuk menjaga keberadaan kebudayaan-kebudayaan itu, dibutuhkan gedung kesenian atau pertunjukan sebagai wadah mengekspresikan gerak, ritual, dan nilai estetis yang merupakan gambaran dan kristalisasi dari kehidupan masyarakat.
Pada kenyataannya, materi pertunjukan kesenian tidak hanya mengandalkan nilai kelokalan untuk menyampaikan ke-khas-an dari daerah tersebut, tetapi model gedung kesenian atau pertunjukan selalu unik dan khas sehingga selalu menjadi bagian dari simbol daerah terhadap beberapa gedung pertunjukan yang unik di dunia. (rk)