Mulawarman Nilai Kunjungan Nurdin Abdullah ke Luar Negeri Hasilnya Cuma Pencitraan


SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Wartawan senior Mulawarman kembali melancarkan kritik tajamnya ke kepemimpinan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Kali ini, sasaran kritik pengamat sosial politik ini, adalah kunjungan luar negeri Nurdin Abdulah.

Menurut penilaian Mulawarman, kunjungan ke luar negeri yang telah 4 kali kunjungan itu, hasilnya cuma untuk pencitraan. Terbukti, terungkap dalam setiap ekspose hasil kunjungan ke luar negeri itu oleh Gubernur. 

“Yang hanya menceritakan hasil pandangan mata, penandatanganan kesepakatan awal atau MoU dan akan MoU,” kata Mulawarman.

Seperti kunjungan selama 3 pekan ke Jerman dan Belanda kemarin. Gubernur dalam eksposenya cuma menceritakan bagaimana beningnya air hasil teknologi Jerman dan anggarannya kalau dibuat entah dimana di Sulsel.

“Dan akan datang ahli dari Jerman,” ujar Mulawarman, kalau yang diekspose seperti Gubernur hanya dilakukan oleh Bupati di Jawa Barat atau Jawa Timur.

Karena soal air bersih memang di banyak daerah, jadi konsen Walikota dan Bupati. Contohnya Walikota Bandung Ridwan Kamil beberapa tahun lalu atau Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Demikian pula soal sampah, dimana-mana di dunia ini, hanya jadi perhatian Walikota atau Bupati, bukan Gubernur.

Kalau infrastruktur jalan, mengapa harus ke Belanda dan Jerman ? Teknologi kita dan kemampuan kontraktor kita sudah handal. Buktinya, jalan layang dan tol di Malaysia, mayoritas dikerjakan oleh BUMN kita di zaman pemerintahan Soeharto. 

Jadi, lanjut Mulawarman, selain bertujuan untuk pencitraan agar terlihat bekerja dan memiliki lobi luar negeri, juga kunjungan ini boros atau menghabiskan anggaran saja. 

“Coba hitung, dalam waktu 9 bulan atau 270 hari kepemimpinan Nurdin Abdullah, maka setiap 2 bulan atau atau 60 hari, Nurdin Abdullah ke luar negeri. Karena Nurdin sudah lakukan 4 kali kunjungan dalam 9 bulan kepemimpinannya. Dan hasilnya tidak jelas,” katanya merincikan hitungan harinya dan dana yg dipakai di kunjungan itu, tidak diumumkan Pemprov secara transparan.

Nurdin Abdullah tidak punya kepekaan, karena lebih mementingkan kunjungan ke luar negerinya dibanding turun memberi semangat dan kekuatan moril kepada rakyatnya yang terkena musibah banjir.  

Nurdin Abdullah juga tidak memiliki kepekaan sosial, dengan mengabaikan kepentingan nasional bangsa ini. Karena sengketa Pilpres di MK sedang berlangsung yang apapun hasilnya pasti akan dampak sosial di Sulsel ini, seharus dicermati oleh Nurdin Abdullah dengan tetap berada di dalam negeri. 

Selain itu, Nurdin Abdulllah lebih memilih kunjungan luar negerinya itu, ketimbang melobi pengusaha-pengusaha nasional asal Bugis-Makassar di arena Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XIX. Meski waktu kampanye Pilkada lalu, Nurdin Abdullah berjanji akan hadir di setiap perhelatan Saudagar Bugis Makassar.

“Nurdin Abdullah, sudahlah pencitraan itu, rakyatmu butuh kerja nyata. Jangan tunggu rakyat pemilih berkata, saya ternyata salah pilih. Tinggalkan pencitraan itu,” pinta Mulawarman. (smc)